MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANTUL – Muhammadiyah bertumbuh kembang menyatu dengan gerakan wirausaha. Setelah era Kiai Dahlan pertumbuhan dan perluasan Muhammadiyah lewat cabang dan ranting pada awalnya berbasis pada kekuatan sociopreneur. Hampir disemua cabang dan ranting yang dimana Muhammadiyah itu berkembang memang itu kekuatan entrepreneurnya kuat.
“Muhammadiyah bertumbuh besar satu diantaranya karena kekuatan sociopreneurnya disamping yang diperankan para tokohnya sampai sekarang. Bagaimana menjadikan Muhammadiyah sebagai kekuatan sosial ekonomi yang dalam bahasa kami taglinenya itu membebaskan, memberdayakan, dan memajukan dan itulah yang kami sebut dengan gerakan pencerahan,” jelas Haedar Nashir dalam acara Stadium General Inkubasi Sociopreneur yang diselenggarakan LPCR PP Muhammadiyah, Kamis (11/3) malam.
Semangat itu sempat menurun pada era order baru, karena saat itu ekonomi bertumbuh pada kekuatan ekonomi konglomerasi. Dari situlah mulai mengalami penurunan.
Tetapi, lanjut Haedar, setelah tahun 80-an Muhammadiyah bangkit dengan membangun kekuatan amal usaha. Pendidikan, kesehatan, sosial, dan ekonomi yang dimana amal usaha itu sebenarnya makna kuat sociopreneur dimana ada pengelolaan usaha yang dilakukan Muhammadiyah setidak-tidaknya agar dia ada margin lebih agar dia bisa lebih hidup.
“Yang lebih besar lagi dari margin yang Ia peroleh dapat menghidupkan cabang ranting dan lainnya. Kemudian amal usaha sekarang bertumpu menjadi besar. inilah modal kita sehingga sebenarnya ada kesinambungan dalam bentuk lain dimana sociopreneur itu kita aktualisasikan dalam bentuk amal usaha,” terang Haedar.
Muhammadiyah ingin terus memperkuat basis langsung dimana ada usaha-usaha bisnis yang dilakukan Muhammadiyah tetapi tetap menghidupkan gerakan sosial dan inilah yang kemudian ada dalam jaringan saudagar Muhammadiyah, gerakan badan usaha milik Muhammadiyah, yang itu juga akan bersinergi dengan amal usaha.
“Poin pentingnya bahwa semangat dan iklim baru sociopreneur yang lebih melembaga lewat amal usaha dan gerakan ekonomi Muhammadiyah termasuk Áisyiyah di dalamnya menghidupkan dan menggerakkan kembali secara akseleratif usaha-usaha mikro kecil menengah yang bagi Muhammadiyah sekaligus berpotensi mengembangkan cabang dan ranting sebagai kekuatan basis sosial Muhammadiyah yang luas,” jelas Ketua Umum PP Muhammadiyah ini.