MUHAMMADIYAH.ID, BANDUNG – Rabu, (16/6) Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung melalui pergantian rektor. Mantan rektor IPB Herry Suhardiyanto dilantik menggantikan rektor pertama UM Bandung Suyatno. Pada pidato seremonial pengukuhan rektor baru itu, banyak pihak memuji perjuangan UM Bandung yang dirintis dari keterbatasan hingga menjadi alternatif masyarakat Bandung.
“Perjalanan Universitas Muhammadiyah Bandung yang kita saksikan bersama merupakan impian dan harapan, cita-cita yang sudah lama oleh warga Persyarikatan di Jawa Barat. Alhamdulillah dengan kerja keras para tokoh, sesepuh dan warga Muhammadiyah Jawa Barat,” syukur Suyatno.
Berdiri pada tahun 2016, Suyatno mengungkapkan bahwa mahasiswa angkatan pertama hanya berkisar 57 mahasiswa.
Angkatan pertama itu juga harus rela belajar di gedung kontrakan karena Gedung UM Bandung yang kini telah berdiri megah setinggi 15 lantai dengan empat gedung utama di atas lahan seluar 1,4 hektare baru rampung pada tahun 2018.
Jumlah mahasiswa pun juga bertambah signifikan tiap tahunnya. Dari 57 mahasiswa yang semuanya telah diwisuda, kini UM Bandung menurut Suyatno telah memiliki 2.500 mahasiswa dan menargetkan naik lagi mencapai 3.000 mahasiswa.
“Saya yakin dan percaya UM Bandung itu akan besar karena kepercayaan masyarakat itu sudah luar biasa,” imbuhnya.
Di Antara UM Lainnya, UM Bandung Lahir Sungsang
Perjuangan Suyatno yang kala itu menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta untuk turun membangun UM Bandung diapresiasi banyak pihak, terutama Menko PMK RI Muhadjir Effendi.
“Jadi Universitas Muhammadiyah Bandung ibarat bayi itu lahirnya susah. Bayi sungsang, bukan kepalanya dulu, tapi kakinya. Karena itu perlu operasi cesar,” kenang Muhadjir.
Proses yang panjang dari perjuangan usaha pendirian, legalitas hingga usaha membangun UM Bandung setelah berdiri menurut Muhadjir merupakan buah dari kesabaran, keikhlasan dan tawakal.
“Saya mengucapkan terimakasih pada andil besarnya UHAMKA, Prof Yatno, rektor yang jadi dokter membidani UM Bandung ini,” pujinya.
Senada dengan Muhadjir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan apresiasi besar terhadap Suyatno yang dianggap telah merintis tonggak sejarah bersama Pimpinan Wilayah Bandung dan segenap warga Persyarikatan di Jawa Barat.
“Universitas Muhammadiyah Bandung sebagai Perguruan Tinggu Muhammadiyah termuda, tapi mampu hadir dengan style dan gedung yang luar biasa membanggakan. Gedung ini bukan hanya melambangkan fisik, tapi juga ghirah, spirit, dan pengkhidmatan yang luar biasa dari Pak Yatno dan Pimpinan Wilayah, dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang bergerak sebagai as sabiquna al awalun,” tegas Haedar.
Sebagaimana diketahui, UM Bandung kini telah memiliki empat fakultas dengan 18 program studi. Fakultas tersebut adalah Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Humaniora, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Fakultas Agama Islam. Selain itu, UM Bandung juga memiliki dua program Pascasarjana yakni Manajemen Kewirausahaan dan Ilmu Akuntansi.