Sabtu, 9 Agustus 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
Home Artikel

Tiga Kampung Bersejarah yang Menjadi Titik Lahir dan Perkembangan Muhammadiyah

by timredaksi
20 menit ago
in Artikel, Berita
Reading Time: 4 mins read
A A
Tiga Kampung Bersejarah yang Menjadi Titik Lahir dan Perkembangan Muhammadiyah

MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Muhammadiyah diakui Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai salah satu dari empat Pilar Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal tersebut tentunya tak terlepas dari peran sekaligus sejarah Muhammadiyah di Yogyakarta yang begitu besar di berbagai bidang yang dimulai dari tiga titik wilayah di Yogyakarta atau yang lebih dikenal dengan “Tiga K”: Kauman, Karangkajen, dan Kotagede.

Jejak sejarah dan dinamika dakwah Muhammadiyah sebelum berkembang lebih jauh hingga menjangkau pelosok nusantara bahkan hingga ke penjuru dunia dimulai dari tiga titik yang dulunya hanya sebatas wilayah perkampungan saja hingga pada perkembangannya saat ini, kampung-kampung tersebut telah berkembang menjadi kampung modern yang kaya akan nilai-nilai sejarah dan kemuhammadiyahan.

Lantas, mengapa Muhammadiyah dapat berkembang dan memulai sejarahnya dari ketiga kampung tersebut? Pada artikel ini akan diulas secara mendalam tentang bagaimana ketiga kampung tersebut dapat menjadi titik awal berdiri dan berkembangnya Muhammadiyah hingga ke penjuru dunia.

Kampung Kauman

MateriTerkait

UMSU Genjot Pembangunan Venue Muktamar ke-49

Irwan Akib Berikan Pesan tentang Jabatan di Kampus Muhammadiyah dengan Petuah Bugis

Memahami Lima Hal Pokok Kehidupan dalam Islam untuk Dunia dan Akhirat

Sumber Foto: Wikimedia Commons

Sebagai warga persyarikatan, tentu tidak asing dengan nama kampung yang satu ini. Kampung Kauman yang mana dalam peran kebangsaannya tercatat menjadi basis perlawanan terhadap penjajah baik secara ideologis maupun fisik. Melalui kampung ini juga, salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia “Muhammadiyah” didirikan.

Muhammadiyah sendiri didirikan oleh KH.Ahmad Dahlan di Yogyakarta tepatnya di kampung Kauman ini dan beberapa putra asli Kauman yang pernah dipercaya memimpin Muhammadiyah antara lain, KH. Ibrahim, Ki Bagus Hadikusumo, KH. Ahmad Badawi, KH. M. Yunus Anis dan KH. Ahmad Azhar Basyir. Sedangkan putri Kauman yang pernah memimpin ‘Aisyiyah antara lain: Siti Bariyah selaku Ketua ‘Aisyiyah pertama, Siti Munjiyah, Siti Hayinah, Siti Badilah, Siti Aisyah Hilal, Prof. Siti Baroroh Baried, dan Prof. Siti Chamamah Soeratno.

Dengan lahirnya Muhammadiyah yang berbasis di Kauman ini, pola pikir umat Islam di Indonesia menjadi lebih terbuka dan moderat. Gerakan modernisasi (tajdid) Muhammadiyah mendorong umat Islam dalam melakukan pembaruan pemikiran untuk mencari solusi atas persoalan yang dihadapi umat Islam dan bangsa Indonesia dengan merujuk pada Al Quran dan As Sunnah.

Termasuk sejak lahirnya Muhammadiyah oleh KH Dahlan pada tahun 1912, kegiatan pendidikan, sosial, dan ekonomi dimulai dari kampung ini. Dengan mengadopsi beberapa hal dari sekolah kolonial Belanda, sistem pendidikan di Kauman juga tetap mempertahankan pengajaran agama islam sebagai kurikulum utamanya.

Beberapa kegiatan perekonomian pada saat itu juga turut berkembang di kampung ini seperti berkembangnya industri batik dan tekstil di Kauman. Kauman dalam perkembangannya hingga saat ini kemudian menjadi salah satu pionir sejarah Muhammadiyah yang begitu kental.

Sebagai informasi tambahan, saat ini menurut data yang diperoleh dari BPS, Kampung Kauman memiliki luas wilayah sekitar 1 km yang mana secara administratif kampung ini berada di wilayah kelurahan ngupasan, kecamatan Gondomanan, Kota Yogyakarta.

Kampung Karangkajen

Sumber Foto: Alboem Moehammadijah poenja M. Junus Anis

Terletak di sebelah selatan Kota Yogyakarta tepatnya pada wilayah Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Nama Karangkajen memiliki arti “Tempat Kehormatan” di mana kata “Karang” dalam bahasa jawa menunjukkan arti pekarangan atau tanah yang luas, dan “Kajen” memiliki arti haji, kaji, dan diajeni atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai “yang dihormati”.

Karangkajen pernah menjadi salah satu pusat produksi batik yang besar pada masanya, dan hampir di setiap rumah terdapat perusahaan batik. Bahkan  disebutkan para saudagar batik di Karangkajen masih memiliki hubungan baik dengan Keraton yang dibuktikan dengan keberadaan saudagar batik yang juga menjadi abdi dalem Keraton yang dianugerahi nama kehormatan dari Keraton.

Belum diketahui secara pasti sejak kapan kampung ini menjadi pusat Batik, begitupun siapa yang memulainya. Namun, jika berdasar pada sejarah produksi batik keraton, ditemukan bahwa sosok lelaki asli Kauman yang merupakan putra dari Haji Bilal Atmajoewana menikah dengan salah satu cucu Sultan Hamengku Buwono VII yang bernama R.Ay Sunarti Hadinegara yang kemudian mendirikan perusahaan di Karangkajen Yogyakarta. Pada datanya di tahun 1927 diketahui saat itu di Kauman memiliki 26 perusahaan batik, sedangkan di Karangkajen memiliki 14 perusahaan, begitupun yang ada di Kota Gede.

Kedua, Karangkajen juga dikenal dengan kampung sempat yang mana kampung ini menjadi pusat pergerakan dakwah Islam pada masanya sebab banyaknya penduduk setempat yang menjadi muballigh dengan berbagai program kerja dakwahnya.

Kampung Kotagede

Sumber Foto: Pusaka Indonesia

Didirikan pada awal abad ke-20, tepatnya tahun 1912, Muhammadiyah telah menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang berpengaruh di tingkat nasional maupun internasional. Sejak awal berdirinya di Yogyakarta, Muhammadiyah konsisten mengusung peran di bidang pendidikan dan kesejahteraan sosial, tanpa terlibat dalam politik praktis pada masa kolonial. Melalui pendirian sekolah, klinik, rumah sakit, panti asuhan, dan berbagai amal usaha, Muhammadiyah menegaskan komitmennya untuk memajukan umat.

Salah satu wilayah yang turut tercatat sebagai jejak perjalanan penting perkembangan Muhammadiyah adalah Kotagede, Yogyakarta. Dikenal sebagai pusat perdagangan dan industri pribumi yang khas, Kotagede sejak dahulu menjadi simpul ekonomi dan budaya yang melayani wilayah luas di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Pada pertengahan 1910-an, di Kotagede berdiri sebuah perkumpulan keagamaan bernama Syarekatul Mubtadi. Organisasi ini dibentuk oleh sejumlah tokoh Muslim setempat dengan tujuan meningkatkan pemahaman Islam berdasarkan Al-Qur’an dan Hadis. Pada tahun 1923, Syarekatul Mubtadi resmi bergabung menjadi Cabang Muhammadiyah Kotagede, seiring dengan meluasnya pengaruh Muhammadiyah dari Yogyakarta ke daerah-daerah lain di Jawa.

Sejak saat itu, Muhammadiyah Kotagede berkembang pesat. Menurut catatan peneliti asal Jepang, Mitsuo Nakamura, pada tahun 1972 terdapat ribuan warga dari sekitar 15.000 penduduk Kotagede yang menjadi anggota Muhammadiyah. Pertumbuhan ini disertai kontribusi signifikan di tingkat regional dan nasional. Banyak kader Muhammadiyah Kotagede menempati posisi strategis di pemerintahan provinsi, kotamadya, hingga kelurahan di Yogyakarta.

Selain itu, sekolah-sekolah Muhammadiyah di berbagai daerah, termasuk lembaga pendidikan Islam lainnya, banyak menerima tenaga pengajar dari kalangan Muhammadiyah Kotagede. Dari sini, lahir generasi profesional unggul — mulai dari dokter, insinyur, pengacara, dosen, hingga guru besar — yang sebagian besar berasal dari keluarga Muhammadiyah.

Hingga kini, Cabang Muhammadiyah Kotagede dikenal sebagai salah satu cabang paling aktif dan berpengaruh. Dengan sejarah panjang lebih dari satu abad, cabang ini terus memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan umat dan bangsa, serta menjadi sumber dukungan strategis bagi Persyarikatan di berbagai lini.

Penulis: Bhisma 

Referensi

Faruqi, M. U. (2023). Sejarah Karangkajen 1920-1970: Sinergi Industri Batik, Dakwah, dan Perjuangan . Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.

Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah. (2022). Ensiklopedia Muhammadiyah 2.0: Membangun Indonesia Berkemajuan. Yogyakarta: Gramasurya.

Nakamura, M. (2012). The Crescent Arises Over the Banyan Tree: A Study of the Muhammadiyah Movement in a Central Javanese Town, c.1910-2010. Singapore: Institute of Southeast Asian Studies Singapore (ISEAS Publishing).

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

UMSU Genjot Pembangunan Venue Muktamar ke-49

Baca Juga

Gedung Venue Muktamar ke-49 Muhammadiyah-’Aisyiyah Siap Dibangun
Berita

UMSU Genjot Pembangunan Venue Muktamar ke-49

09/08/2025
Empat Hal yang Diberikan Sekolah Muhammadiyah kepada Peserta Didiknya
Berita

Irwan Akib Berikan Pesan tentang Jabatan di Kampus Muhammadiyah dengan Petuah Bugis

09/08/2025
Memahami Lima Hal Pokok Kehidupan dalam Islam untuk Dunia dan Akhirat
Berita

Memahami Lima Hal Pokok Kehidupan dalam Islam untuk Dunia dan Akhirat

09/08/2025
Nasyiatul Aisyiyah dan KPPPA Masifkan Gerakan Desa Ramah Perempuan dan Anak
Berita

Muhammadiyah Gaungkan Pendidikan Bermutu dan Perlindungan Anak

09/08/2025

BERITA POPULER

  • Pakar Komunikasi UMY Berikan Pandangan Soal Fenomena Bendera One Piece dan Tafsir Semiotika

    Pakar Komunikasi UMY Berikan Pandangan Soal Fenomena Bendera One Piece dan Tafsir Semiotika

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • MTs Muhammadiyah Kasihan Sambut Siswi Jepang, Rintis Pertukaran Pelajar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keteladanan Pak Rosyad: Sederhana, Taat Azas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tapak Suci Mendunia: 763 Pesilat dari 24 Negara Berlaga di Tapak Suci World Championship 2

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prihatin Pakan Ternak Mengandung Kimia dan Impor, Mahasiswa Muhammadiyah Inovasi Buat Jamu Herbal untuk Ternak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SMK Muhammadiyah Sediakan Jurusan Teknik Pertambangan, Simak Daftarnya di Sini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bendera One Piece dan Reaksi Nyata: Antara Hiburan, Identitas, dan Kuasa

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Estafet Kepemimpinan Kantor PP Muhammadiyah Jakarta: Wajah Muhammadiyah Harus Tampil Berkemajuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalam Sehari, Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan Amal Usaha Muhammadiyah di Kotagede

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.