MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Sebagai bagian dari peringatan 25 tahun kiprahnya di dunia pendidikan, Perguruan Muhammadiyah Kottabarat Surakarta berkolaborasi dengan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) luncurkan tiga buku karya Marpuji Ali.
Tiga buku tersebut berjudul: Menyemai Sekolah Berkemajuan; Trendsetter Sekolah Berkemajuan: Memoar Kiai Marpuji Ali Membersamai Perguruan Muhammadiyah Kottabarat; dan Integrasi Masjid dan Pendidikan: Pergumulan Perguruan Muhammadiyah Kottabarat Membangun Pendidikan Unggul-Berkemajuan.
Melalui peluncuran bukunya, Marpuji Ali selaku penulis buku menyampaikan sekaligus bercerita tentang bagaimana sektor pendidikan di Kottabarat dibangun. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi dirinya untuk menulis tiga buku yang berkaitan dengan pendidikan Muhammadiyah khususnya pada Perguruan Muhammadiyah Kottabarat.
“Kami mencoba untuk bergerak dan berinisiatif dalam rangka melanjutkan apa yang pernah dilaksanakan tokoh-tokoh Muhammadiyah di Kottabarat dengan mengembangkan sektor pendidikan Muhammadiyah Kottabarat. Alhamdulillah semuanya memberikan dukungan positif,” jelas Marpuji yang saat ini juga menjabat sebagai Bendahara Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Dengan dukungan positif, semangat, dan arah gerak yang progresif, Marpuji Ali menjelaskan bahwa Muhammadiyah Kottabarat dapat terus bergerak memajukan pendidikan yang unggul dan berkemajuan. Ia berharap, peluncuran buku ini bukanlah sekedar seremonial belaka namun juga bisa menjadi bahan analisa dan evaluasi untuk kemajuan dan perkembangan pendidikan Muhammadiyah Kottabarat.
“Mohon untuk buku ini dikritisi dan diberi masukan agar pendidikan Muhammadiyah dan program-program khususnya tetap bisa eksis dan berkembang untuk selamanya,” tambahnya pada forum diskusi peluncuran buku yang digelar pada Senin (18/8) bertempat di Gedung Induk Siti Walidah UMS.
Kemudian, Hadir memberikan keynote speech sekaligus melaunching acara peluncuran buku tersebut, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Republik Indonesia (Wamen Dikdasmen RI), Fajar Riza Ul Haq menilai buku karya Marpuji Ali menjadi salah satu model pendidikan yang relvan pada abad ke-21. Ia juga berpendapat bahwa pendidikan masa kini menuntut integrasi antara pengetahuan, keterampilan, serta karakter.
“Sekolah yang dilahirkan dari masjid memiliki akar nilai keislaman yang kuat. Integrasi pendidikan dengan nilai-nilai keagamaan ini sangat penting untuk memperkuat karakter islami yang terbuka dan sejalan dengan spirit Muhammadiyah yang inklusif dan kosmopolitan,” ujarnya.
Kemudian, ia menambahkan bahwa pengalaman dan kiprah Marpuji Ali di Perguruan Muhammadiyah Kottabarat serta di persyarikatan Muhammadiyah dapat menjadi model pendidikan yang dapat diadaptasi di berbagai tempat. Model tersebut dinilainya dapat menjadi keunggulan sekolah Muhammadiyah dalam menghadapi kompetisi dengan lembaga pendidikan lain.
“Ini penting sebagai alternatif pendidikan yang holistik, yang mampu mengintegrasikan aspek spiritual, moral, intelektual, sosial, dan emosional,” pungkas Fajar.
Turut hadir pada forum tersebut, Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Harun Joko Prayitno, jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta, para akademisi dan praktisi pendidikan, serta Ustaz-Ustazah Perguruan Muhammadiyah Kottabarat dari KB-TK ‘Aisyiyah, SD, SMP, dan SMA.
Dengan peluncuran tiga buku ini, Perguruan Muhammadiyah Kottabarat menawarkan model pendidikan berbasis masjid yang dapat menjadi alternatif bagi dunia pendidikan nasional di era modern. Integrasi pendidikan dengan nilai-nilai agama menjadi penting dalam upaya membentuk karakter muslim yang terbuka, kosmopolitan, dan berdaya saing. (Bhisma)