MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Pendiri Muhammadiyah, Kiai Ahmad Dahlan dalam sejarahnya dikenal sebagai sosok man of action – khususnya dalam implementasi surat Al Ma’un.
Kisah Kiai Dahlan ketika mengajarkan surat Al Ma’un kepada muridnya begitu legendaris, bahkan dari kisah itu seakan-akan Kiai Dahlan hanya mengkaji surat Al Ma’un saja dari ratusan surat yang ada di Al Qur’an.
Padahal menurut Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Muhadjir Effendy pada Senin (11/8) di SM Tower, bahwa surat yang dikaji, diajarkan, dan menjadi inspirasi perjuangan Kiai Dahlan tidak hanya surat Al Ma’un.
“Memang sudah jadi semacam riwayat yang mu’tabarah (yang diakui) bahwa Kiai Dahlan itu di dalam – persisnya diilhami surat Al Ma’un. Meskipun sebelumnya tidak hanya Al Ma’un saja yang beliau kaji itu,” katanya.
Selain Al Ma’un juga ada surat Ali Imran ayat 140 dan 142 yang menurut Muhadjir menjadi ayat yang digunakan Kiai Dahlan sebagai landasan gerakan Muhammadiyah, termasuk sebagai pedoman dalam kehidupannya.
Surat Ali Imran ayat 140, katanya, menjadi landasan teologis visioner untuk Muhammadiyah, bahwa Muhammadiyah harus siap menjadi sekelompok umat yang memimpin peradaban.
Fakta ini ditegaskan dalam pesan Kiai Ahmad Dahlan yang ditulis oleh salah satu muridnya, bahwa Muhammadiyah harus hidup, Muhammadiyah harus hidup buat seluruh dunia. Muhammadiyah ialah bapak dunia, yang akan mendidik Muhammadiyah menjadi baik dan benar.
Selanjutnya, dalam kajian yang dilakukan pada surat Ali Imran ayat 142, kata Muhadjir, Kiai Dahlan kemudian menerapkan landasan atau arah berjuang. Yaitu berjuang dengan cara yang bijak dan terukur – strategik, tidak asal tabrak dan hanya mendapatkan viralitas.
“Jadi kalau mungkin berjuangnya brangasan, mungkin viralnya akan terus, tapi itu bukan yang dicita-citakan oleh Kiai Dahlan. Dan termasuk kata-kata ini dikutip oleh Kiai Dahlan terus,” katanya.
Selain Ali Imran ayat 140 dan 142, Kiai Dahlan juga sering mengutip, mengkaji, dan mengajarkan surat Al Ashr. Muhadjir menemukan relevansi landasan berjuang yang dilakukan oleh Kiai Dahlan, sebab dalam Ali Imran 142 dan Al Ashr ayat 3 sebab kedua ayat tersebut menyebutkan tentang kesabaran.