MUHAMMADIYAH.OR.ID, SEMARANG – Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) telah menggelar acara peringatan Milad ke-26 yang bertajuk “Transformasi Budaya Unggul Berkemajuan Menuju Kampus Berdampak” pada Selasa (19/8).
Bertempat di Aula Gedung Kuliah Bersama (GKB) 2 kampus Unimus, acara Milad dihadiri oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman dan Rektor Unimus, Masrukhi.
Dalam sambutannya, Agus menekankan bahwa momentum Milad bukan sekadar perayaan, tetapi juga media untuk bersyukur atas apa yang telah dijalani dan dicapai. Semua tahap yang telah diraih tidak lain karena turunnya rahmat Allah. Maka dari itu, syukur dimaknai dengan kesadaran akan pertolongan Allah dan rasa terima kasih kepada-Nya.
Agus melanjutkan, selain bersyukur, milad merupakan waktu yang pas untuk melakukan evaluasi dan merefleksikan kekurangan instansi. Milad dinilai dapat menjadi pilar dalam mencapai hal yang lebih tinggi dengan lebih serius. Berbekal dengan keseriusan dan kesungguhan, maka proses ke depan akan disertai oleh pertolongan Allah dalam setiap langkahnya.
“Walladziina Jaahaduu fiina lanahdiyannahum subulana. Ketika Allah sudah memberikan pertolongannya, ndak ada lagi yang mampu menghambat seluruh kemajuan itu,” ucap Agus.
Ia juga memaparkan bahwa, selain sebagai wadah untuk bersyukur dan muhasabah, Milad juga adalah upaya meyakinkan kita untuk terus bermujahadah membawa instansi ke arah yang lebih baik dengan melakukan kebaruan.
Sementara itu, Masrukhi menyampaikan, dalam milad kali ini terdapat kebaruan dari Unimus. Tepat pada acara peringatan milad, Unimus meresmikan gedung perkuliahan baru.
“Itu Gedung Kuliah Bersama Tiga (yang memiliki) sepuluh lantai yang berada di sebelah belakang kita duduk (GKB dua) ini yang kita resmikan di tahun 2025,” tutur Rektor Unimus tersebut.
Masrukhi juga menegaskan, dibangunnya Gedung baru adalah salah satu langkah Unimus mengembangkan karakternya, yakni menjadi kampus Eduwisata. Langkah ini diterapkan dengan prinsip ruang terbuka hijau yang dikelola sesuai aturan, penataan secara artistik, dan tak lupa tamanisasi di dalam kampus.” (Wafiq)