MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muchammad Ichsan, dalam khutbah Jumat di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menegaskan pentingnya menjaga lima hal pokok kehidupan manusia.
Lima pokok ini dalam khazanah fikih dikenal sebagai al-Ḍarūriyyāt al-Khams. Kelima hal tersebut, menurut para ulama, merupakan pilar utama yang harus dijaga demi keberlangsungan hidup manusia, yakni agama, jiwa, akal, kehormatan dan keturunan, serta harta benda.
Pertama, Ichsan menjelaskan, agama, dalam hal ini Islam, merupakan pedoman utama yang membimbing manusia membedakan antara yang baik dan buruk, serta menjadi sumber moralitas dan pengetahuan, termasuk tentang kehidupan akhirat.
“Tanpa agama, manusia akan hidup linglung, tidak tahu arah,” ujarnya.
Islam, lanjutnya, menjaga agama melalui perintah tauhid, kewajiban ibadah seperti salat, zakat, puasa, dan haji, serta larangan terhadap perbuatan syirik, bid’ah, dan penghinaan terhadap simbol-simbol agama.
“Salat adalah tiang agama. Barang siapa menegakkannya berarti ia menegakkan agama, dan siapa meninggalkannya berarti meruntuhkan agamanya sendiri,” tegasnya.
Kedua, nyawa, kata Ichsan, adalah modal tak ternilai untuk beribadah dan beraktivitas. Islam memeliharanya dengan menganjurkan konsumsi makanan dan minuman halal yang baik, berobat saat sakit, berolahraga, dan melarang melukai diri sendiri maupun orang lain. Bunuh diri dan pembunuhan, menurutnya, termasuk dosa besar.
Ketiga, akal adalah anugerah Allah yang membedakan manusia dari makhluk lain. Untuk menjaganya, Islam memerintahkan umatnya menuntut ilmu sepanjang hayat serta melarang segala yang merusaknya, seperti minuman keras dan narkotika.
“Akal sehat adalah syarat utama seseorang menjadi mukallaf, sehingga ia terbebani kewajiban agama,” jelasnya.
Keempat, Islam menjaga kelangsungan generasi manusia melalui pernikahan yang sah, sekaligus melarang perzinaan, LGBT, pornografi, dan pornoaksi. Menurut Ichsan, kehormatan diri adalah anugerah, dan tanpa keturunan yang baik, manusia terancam punah.
Kelima, harta, ungkap Ichsan, dibutuhkan bukan hanya untuk kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam kematian, seperti biaya pemakaman. Islam mendorong umatnya mencari harta dengan cara yang halal dan melarang penipuan, pencurian, serta perolehan haram lainnya.
Ichsan menutup khutbah dengan mengingatkan jamaah agar memperhatikan ajaran Islam dalam lima aspek ini.
“Para ulama sepakat, syariat Islam datang untuk menjaga agama, jiwa, akal, kehormatan dan keturunan, serta harta. Maka marilah kita pelihara semua ini demi kebaikan dunia dan akhirat,” pungkasnya.