MUHAMMADIYAH.OR.ID, PURWOKERTO – Lembaga Pengembangan Pesantren (LPP) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyelenggarakan Training of Trainer (TOT) Penggunaan Buku Ajar Dirasah Islamiyah Pesantren Muhammadiyah pada (18/8) di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).
Ketua LPP PP Muhammadiyah, Maskuri, menyampaikan bahwa penyusunan buku ajar tersebut melalui proses panjang. Buku ajar ini diharapkan digunakan oleh seluruh pesantren milik Muhammadiyah se-Indonesia.
“Tim yang menyusun buku ini terdiri dari para ahli dengan tujuan agar dapat digunakan sebagai rujukan nasional di seluruh pesantren Muhammadiyah,” tuturnya.
Ia menekankan, TOT yang berlangsung di Purwokerto itu bertujuan membekali para pengajar. Dengan begitu, materi yang ada di dalam buku dapat tersampaikan secara efektif kepada santri di berbagai daerah.
Kegiatan tersebut menjadi momentum penting dalam memperkuat kurikulum pesantren Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Hadir dalam acara itu, Ketua LPP PP Muhammadiyah Maskuri, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas Djohar AS, Rektor UMP Jebul Suroso, serta peserta yang berasal dari berbagai pesantren Muhammadiyah.
Dalam sambutannya, Tafsir menegaskan bahwa pesantren Muhammadiyah harus beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan identitas Islam berkemajuan.
“Buku ajar ini menjadi pijakan agar pesantren Muhammadiyah memiliki standar yang jelas dan seragam. Dengan begitu, kader yang dihasilkan tidak hanya memahami ilmu agama, tetapi juga mampu berkontribusi di masyarakat,” katanya.
Menurut Tafsir, keberadaan buku ajar Dirasah Islamiyah Muhammadiyah dapat memperkuat keunggulan pesantren dalam mendidik generasi muda. Ia menambahkan, pembinaan santri harus menyentuh aspek intelektual, spiritual, dan sosial agar lahir lulusan yang paripurna.
Sementara itu, Rektor UMP, Jebul Suroso, menegaskan bahwa kampusnya siap mendukung penuh program yang digagas oleh PP Muhammadiyah ini. Menurutnya, kolaborasi antara perguruan tinggi dan pesantren Muhammadiyah perlu ditingkatkan.
“Kami di UMP berkomitmen menjadi mitra strategis bagi pesantren dalam pengembangan kurikulum maupun penguatan kapasitas tenaga pendidik,” ujarnya.
Peserta TOT yang datang dari berbagai daerah terlihat antusias mengikuti jalannya kegiatan. Mereka mendapatkan pelatihan intensif agar mampu menguasai metode penggunaan buku ajar tersebut.