Kamis, 7 Agustus 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
Home Artikel

Kemerdekaan Sejati Adalah Hilangnya Rasa Takut

by ilham
13 menit ago
in Artikel, Berita
Reading Time: 4 mins read
A A
Kemerdekaan Sejati Adalah Hilangnya Rasa Takut

Kemerdekaan Sejati Adalah Hilangnya Rasa Takut

Menjelang tanggal 17 Agustus, frasa “merdeka” selalu memenuhi ruang percakapan kita. Banyak orang mengira bahwa kemerdekaan identik dengan kebebasan. Seolah kebebasan adalah puncak dari segala perjuangan.

Padahal, tidak semua kebebasan adalah tanda kemerdekaan. Bahkan, kebebasan yang dilepaskan dari tanggung jawab bisa menabrak hak orang lain dan justru menjadi bentuk baru dari penindasan.

Dengan alasan yang kurang lebih itulah kita perlu memikirkan ulang makna kemerdekaan itu sendiri.

Dalam pandangan Islam, kemerdekaan bukan berarti bebas tanpa batas. Islam tidak mengenal kebebasan yang liar, yang berdiri di luar batas nilai dan hukum. Sebaliknya, Islam memandang bahwa kemerdekaan adalah saat manusia tidak lagi diperbudak oleh rasa takut. Entah itu takut kepada sesama manusia, tekanan, kekuasaan, atau bahkan kepada pandangan orang lain.

MateriTerkait

Memiliki Orang Tua yang Saleh dan Salehah Adalah Hak Semua Anak

Mahasiswa Muhammadiyah Ciptakan Kacamata Pintar untuk Bantu Tunanetra

Muhammadiyah Gaungkan Kalender Hijriah Global Tunggal di Mesir: Langkah Menuju Kesatuan Umat Islam

Rasa takut adalah bentuk penindasan yang paling halus. Ia tak terlihat, tapi bisa membungkam. Ia membuat seseorang menahan kata, langkah, dan pilihan. Ketika rasa takut menguasai, maka kebebasan pun menjadi semu. Dan selama rasa takut masih hidup dalam jiwa manusia, maka sejatinya kemerdekaan belum sepenuhnya hadir.

Al-Qur’an mengajarkan kepada kita untuk tidak takut kepada makhluk, tetapi hanya kepada Allah. Dalam Surah Ali Imran ayat 175, Allah berfirman:

اِنَّمَا ذٰلِكُمُ الشَّيْطٰنُ يُخَوِّفُ اَوْلِيَاۤءَهٗۖ فَلَا تَخَافُوْهُمْ وَخَافُوْنِ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

“Sesungguhnya mereka hanyalah setan yang menakut-nakuti (kamu) dengan teman-teman setianya. Oleh karena itu, janganlah takut kepada mereka, tetapi takutlah kepada-Ku, jika kamu orang-orang mukmin.”

Menurut Ibn ‘Arabi, ketika menafsirkan Ali Imran ayat 173-178, rasa takut kepada selain Allah muncul karena seseorang terhijab oleh dirinya sendiri (al-maḥjūbīn bi-anfusihim), sehingga hatinya tertutup dan tidak mampu menyaksikan kenyataan yang sejati. Ia masih mengira bahwa makhluk memiliki kekuatan mandiri, padahal sejatinya tidak.

Ketakutan itu lahir dari keterikatan pada sebab-sebab lahiriah dan ketidakhadiran pandangan tauhid yang utuh. Sejatinya, orang yang mengenal Allah sebagai al-wujūd al-ḥaqqānī (keberadaan yang sejati/hakiki) tahu bahwa semua makhluk hanyalah perantara, dan yang benar-benar berkuasa hanyalah Allah.

Maka, ketakutan sejati hanya kepada Allah, bukan kepada manusia, harta, kekuasaan, atau apa pun selain-Nya. Karenanya, ayat ini menunjukkan bahwa rasa takut harus diarahkan pada tempat yang benar. Ketakutan yang tepat justru melahirkan ketenangan, bukan kegelisahan.

Kita bisa belajar arti kemerdekaan sejati dari kisah Nabi Musa. Bayangkan seorang manusia, diperintahkan untuk berdiri sendirian menghadapi kekuasaan paling kejam di zamannya: Fir‘aun. Ia bukan sekadar raja; ia adalah simbol dari ketakutan itu sendiri.

Musa tahu risiko itu. Ia tahu Fir‘aun bisa menangkap, menyiksa, bahkan membunuhnya. Dan seperti manusia pada umumnya, Musa juga sempat merasa takut.

Al-Qur’an menggambarkan rasa takut itu dengan jujur. Ia merasa gentar ketika para penyihir melemparkan tali-tali mereka. Ia pernah keluar dari kota dalam keadaan khawatir, menengok ke belakang. Bahkan, sebelum menuju Fir‘aun, berdasarkan QS Thaha ayat 46, Allah langsung menguatkan hatinya:

قَالَ لَا تَخَافَآ اِنَّنِيْ مَعَكُمَآ اَسْمَعُ وَاَرٰى

“Dia (Allah) berfirman: Jangan takut. Sesungguhnya Aku bersama kalian, Aku mendengar dan melihat.”

Menurut tafsir al-Qurṭubī, ini menunjukkan bahwa rasa takut itu manusiawi, bahkan para nabi dan wali pun merasakannya (al-khawfu min al-aʿdāʾ sunnatu Allāhi fī anbiyāʾihi wa-awliyāʾihi). Tapi, di titik itulah letak ujian yang sejati.

Musa tidak menjadikan ketakutannya sebagai alasan untuk membatalkan tugas sucinya. Ia berjalan terus, karena tahu bahwa yang bersamanya adalah Allah.

Dari kisah ini kita paham: merdeka bukan berarti tidak pernah takut. Tapi merdeka adalah ketika kita tidak dikuasai oleh rasa takut itu. Ketika kita tetap melangkah, karena percaya bahwa yang melindungi kita lebih kuat dari apa pun yang kita hadapi.

Namun penting dipahami: tidak takut bukan berarti selalu berani. Takut adalah bentuk kehati-hatian yang muncul dari kesadaran akan bahaya. Sementara keberanian kadang justru muncul sebagai dorongan untuk menerobos bahaya. Jika tak disertai keimanan dan kejernihan, keberanian bisa berubah menjadi gegabah.

Tidak salah kiranya bila dikatakan bahwa orang merdeka bukanlah yang nekat, melainkan yang tenang. Ia tidak dikuasai ketakutan, tapi juga tidak dikuasai oleh dorongan sesaat untuk “melawan”. Ia memilih langkahnya dengan keyakinan, bukan dengan dorongan adrenalin.

Kisah serupa juga tampak dalam perjalanan hijrah Nabi Muhammad Saw bersama Abu Bakar. Ketika keduanya bersembunyi di Gua Tsur, pasukan Quraisy sudah sangat dekat hingga bisa saja menemukan mereka. Dalam kondisi seperti itu, rasa takut adalah hal yang wajar.

Bahkan Abu Bakar berkata, “Wahai Rasulullah, jika salah satu dari mereka menundukkan pandangan, niscaya mereka akan melihat kita.”

Namun Rasulullah Saw menjawab dengan tenang dan penuh keyakinan:

ما ظَنُّكَ يا أبا بكرٍ باثنينِ اللهُ ثالثُهُما

“Bagaimana menurutmu wahai Abu Bakar terhadap dua orang yang bersama mereka ada Allah sebagai yang ketiga?” (HR. Bukhari no. 3653, Muslim no. 2381).

Ayat Al-Qur’an pun mengabadikan peristiwa ini dalam Surah At-Taubah ayat 40:

لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

“Jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”

Dari kisah ini, tampak jelas bahwa Nabi Saw benar-benar menyerahkan urusannya kepada Allah, yakin bahwa tidak ada yang bisa mencelakakan dirinya kecuali dengan izin-Nya. Inilah puncak dari tawakal dan iman: menyandarkan diri sepenuhnya kepada Allah, bahkan ketika semua hal lahiriah tampak menakutkan.

Karena itu, mari kita rayakan kemerdekaan ini dengan melepaskan diri dari rasa takut yang tidak pada tempatnya. Bukan dengan menjadi berani secara gegabah, tetapi dengan menumbuhkan ketenangan yang lahir dari keyakinan.

Keyakinan bahwa selama kita bersama Allah, tidak ada kekuatan mana pun yang patut ditakuti.

Referensi:

Al-Qurṭubī, Al-Jāmiʿ li-Aḥkām al-Qurʾān, editor: Aḥmad al-Bardūnī wa-Ibrāhīm Aṭfīsh, Kairo: Dār al-Kutub al-Miṣriyyah, 1384 H / 1964 M.

Ibn ʿArabī, Tafsīr al-Qurʾān, https://www.altafsir.com/Tafasir.asp?tMadhNo=3&tTafsirNo=33&tSoraNo=3&tAyahNo=175&tDisplay=yes&UserProfile=0&LanguageId=1, diakses pada Kamis, 07 Agustus 2025.

Tags: headlinekemerdekaan
ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Mahasiswa Muhammadiyah Ciptakan Kacamata Pintar untuk Bantu Tunanetra

Next Post

Memiliki Orang Tua yang Saleh dan Salehah Adalah Hak Semua Anak

Baca Juga

Punya Kendaraan Mobil, Apakah Wajib Dizakati?
Artikel

Pejabat Negara yang Punya Gaji Besar Wajib Bayar Zakat Profesi

31/07/2025
Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda
Berita

Haedar Nashir Terima Penghargaan Bintang LVRI, Serukan Komitmen dan Nilai Keindonesiaan bagi Generasi Muda

10/07/2025
Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal
Berita

Muhammadiyah Resmi Luncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal

25/06/2025
Apa Saja Syarat Validitas Kalender Islam Global?
Berita

Menjawab Kritik terhadap Kalender Hijriah Global Tunggal: Hilal di Bawah Ufuk

19/06/2025
Next Post
Memiliki Orang Tua yang Saleh dan Salehah Adalah Hak Semua Anak

Memiliki Orang Tua yang Saleh dan Salehah Adalah Hak Semua Anak

BERITA POPULER

  • Pakar Komunikasi UMY Berikan Pandangan Soal Fenomena Bendera One Piece dan Tafsir Semiotika

    Pakar Komunikasi UMY Berikan Pandangan Soal Fenomena Bendera One Piece dan Tafsir Semiotika

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • MTs Muhammadiyah Kasihan Sambut Siswi Jepang, Rintis Pertukaran Pelajar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jika Islam Agama Universal, Mengapa Al-Qur’an Diturunkan dalam Bahasa Arab?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Keteladanan Pak Rosyad: Sederhana, Taat Azas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tapak Suci Mendunia: 763 Pesilat dari 24 Negara Berlaga di Tapak Suci World Championship 2

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pengumuman Peserta Lulus Tes Wawancara Beasiswa S1 Al Azhar Jalur PP Muhammadiyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dalam Sehari, Haedar Nashir Resmikan Enam Bangunan Amal Usaha Muhammadiyah di Kotagede

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • SMK Muhammadiyah Sediakan Jurusan Teknik Pertambangan, Simak Daftarnya di Sini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Estafet Kepemimpinan Kantor PP Muhammadiyah Jakarta: Wajah Muhammadiyah Harus Tampil Berkemajuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.