Kamis, 14 Agustus 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
Home Berita

Kemajuan Sains Tidak Serta Merta Menihilkan Tuhan

by ilham
15 jam ago
in Berita
Reading Time: 3 mins read
A A
Kemajuan Sains Tidak Serta Merta Menihilkan Tuhan

MUHAMMADIYAH.OR.ID, DEPOK— Wakil Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DKI Jakarta, Ustaz Nur Fajri Romadhon, membawakan kajian bertajuk “Apakah Sains Menihilkan Eksistensi Tuhan?”

Dengan fokus mengupas hubungan antara sains dan keimanan, khususnya terkait konsep God of the Gaps, pengajian spesial ini diselenggarakan di Yayasan BISA pada Senin (11/08).

Ustaz Nur Fajri menjelaskan bahwa konsep “God of the Gaps” sering kali dipahami keliru. Konsep ini merujuk pada kecenderungan menyerahkan semua yang tidak kita pahami kepada Tuhan, tanpa berupaya mencari sebab-musababnya.

Padahal, meskipun umat Islam meyakini bahwa segala sesuatu terjadi atas kehendak Allah, Islam juga mengajarkan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan sebab. Karena itu, ketika mengalami kegagalan, manusia diperintahkan untuk mencari penyebabnya; dan ketika meraih keberhasilan, proses yang mengantarkannya harus dipelajari agar bisa diulang.

MateriTerkait

Nasionalisme dalam Pandangan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah

110 Tahun Suara Muhammadiyah: Luncurkan Buku Media dan Islam Berkemajuan

Prinsip Ittiḥād al-Maṭāliʿ adalah Pendapat Jumhur Ulama dalam Penetapan Kalender Hijriah

Ia mencontohkan fenomena alam seperti hujan atau petir. Di masa lalu, sebagian masyarakat mengaitkan petir dengan kemarahan dewa, seperti Zeus dalam mitologi Yunani. Namun seiring perkembangan sains, petir dapat dijelaskan sebagai reaksi elektromagnetik di udara.

Penjelasan ini, tegasnya, sama sekali tidak menghapus peran Tuhan. Sains hanya menjawab how atau “bagaimana”, sementara why atau “mengapa” tetap berpulang pada Tuhan sebagai sebab utama di balik segala fenomena.

Dalam pemaparannya, Ustaz Nur Fajri juga menekankan bahwa klaim bahwa sains menegasikan Tuhan tidak pernah lahir dari penelitian saintifik. Menurutnya, pernyataan semacam itu adalah klaim filosofis yang tidak bisa diuji di laboratorium, teleskop, atau mikroskop.

Sama seperti tidak semua ucapan seorang ustaz bersifat islami, tidak semua yang diucapkan seorang saintis otomatis saintifik. Sains, pada hakikatnya, hanya mengkaji hal-hal yang dapat diindra, sedangkan Tuhan berada di luar ranah empiris.

Ia melanjutkan dengan menjelaskan bahwa ruang lingkup sains terbatas pada alam semesta. Dalam akidah Ahlusunnah wal Jamaah, Allah tidak menyatu dengan ciptaan-Nya (bain min khalqih).

Artinya, jika sains hanya meneliti yang ada di alam semesta, mustahil ia bisa menyimpulkan bahwa Tuhan tidak ada. Ia menganalogikan hal ini dengan seseorang yang menggunakan metal detector untuk mencari plastik. Pemisalan ini untuk menunjukkan sebuah alat yang digunakan sama sekali tidak relevan dengan objek yang dicari.

Lebih jauh, ia mengingatkan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu melalui proses bertahap. Al-Qur’an sendiri menyebut bahwa alam semesta diciptakan dalam enam hari. Allah sebenarnya mampu menciptakan seketika, tetapi memilih proses untuk menunjukkan hikmah-Nya.

Justru di sinilah sains berperan: menyingkap proses yang ditetapkan Allah, yang pada gilirannya dapat semakin menguatkan keimanan, bukan melemahkannya. Ayat-ayat Al-Qur’an tentang hujan yang diawali dengan penggerakan awan atau tentang penciptaan manusia dari tanah hingga menjadi daging adalah contoh nyata bahwa Allah bekerja melalui mekanisme yang dapat dipelajari.

Ustaz Nur Fajri menegaskan bahwa Islam sama sekali tidak memusuhi sains. Yang ditolak adalah paham saintisme, materialisme, dan positivisme. Pandangan-pandangan ini yang membatasi pengetahuan hanya pada hal-hal empiris.

Padahal, sains sendiri menggunakan unsur non-empiris seperti angka, logika, dan asumsi. Jika hal-hal non-empiris ini dapat diterima dalam sains, tidak ada alasan untuk menolak keyakinan Islam terhadap hal gaib yang didukung oleh bukti logis, pengalaman inderawi, dan kesaksian yang dapat dipercaya.

Ia menyinggung pula teori-teori yang berusaha menjelaskan asal-usul alam semesta tanpa Tuhan, seperti multiverse atau quantum fluctuation. Menurutnya, teori multiverse tidak dapat diuji secara ilmiah sehingga tidak bisa disebut saintifik.

Bahkan teori evolusi, apabila benar, tetap memerlukan presisi luar biasa yang menunjukkan adanya desain cerdas di baliknya. Ia mengingatkan bahwa Charles Darwin sendiri pernah menyatakan bahwa keindahan dan keteraturan dalam proses evolusi justru dapat menjadi bukti kebesaran Tuhan.

Menjelang akhir kajian, Ustaz Nur Fajri mengajak peserta membedakan antara how dan why. Sains dapat menjelaskan bagaimana sesuatu terjadi, tetapi pertanyaan mengapa sesuatu itu ada hanya bisa dijawab oleh agama. Mengapa manusia hidup di dunia ini? Islam memberikan jawabannya: untuk beribadah kepada Allah.

Ia mencontohkan hadis Nabi tentang wabah penyakit yang dapat menjadi hukuman, rahmat, atau ujian. Satu peristiwa bisa memiliki makna why yang beragam tanpa bertentangan dengan penjelasan how dari sains.

Ia juga mengingatkan agar umat Islam tidak terjebak pada “God of the Gaps” yang membuat malas menuntut ilmu, namun sekaligus menghindari “science of the gaps” yang menempatkan sains sebagai jawaban mutlak untuk segala hal.

Islam, tegasnya, mengajarkan keseimbangan: berdoa, berusaha, dan bertawakal. Dalam pandangan Islam, ruqyah dan pengobatan medis bukan dua hal yang saling menegasikan, melainkan saling melengkapi.

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Pendidikan Inklusif dan Karakter Jadi Sorotan Indonesia di G20 Interfaith Forum 2025

Next Post

Kahar Muzakir Duta Indonesia di Timur Tengah, Sebelum Ada Duta Besar

Baca Juga

Nasionalisme dalam Pandangan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah
Artikel

Nasionalisme dalam Pandangan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah

13/08/2025
110 Tahun Suara Muhammadiyah: Luncurkan Buku Media dan Islam Berkemajuan
Berita

110 Tahun Suara Muhammadiyah: Luncurkan Buku Media dan Islam Berkemajuan

13/08/2025
Syamsul Anwar Paparkan Lima Wawasan dalam Manhaj Tarjih Muhammadiyah
Berita

Prinsip Ittiḥād al-Maṭāliʿ adalah Pendapat Jumhur Ulama dalam Penetapan Kalender Hijriah

13/08/2025
Tujuh Alasan Mengapa Al Quran Diturunkan secara Bertahap
Artikel

Empat Tahapan Interaksi yang Baik dengan Al-Qur’an: Pelajaran dari KH. Ahmad Dahlan

13/08/2025
Next Post
Kahar Muzakir Duta Indonesia di Timur Tengah, Sebelum Ada Duta Besar

Kahar Muzakir Duta Indonesia di Timur Tengah, Sebelum Ada Duta Besar

Tujuh Alasan Mengapa Al Quran Diturunkan secara Bertahap

Empat Tahapan Interaksi yang Baik dengan Al-Qur'an: Pelajaran dari KH. Ahmad Dahlan

Syamsul Anwar Paparkan Lima Wawasan dalam Manhaj Tarjih Muhammadiyah

Prinsip Ittiḥād al-Maṭāliʿ adalah Pendapat Jumhur Ulama dalam Penetapan Kalender Hijriah

BERITA POPULER

  • Leptospirosis Merebak, Dosen Fakultas Kedokteran Unisa Yogyakarta Berikan Tips Cara Mencegah dan Menanganinya

    Leptospirosis Merebak, Dosen Fakultas Kedokteran Unisa Yogyakarta Berikan Tips Cara Mencegah dan Menanganinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Kampung Bersejarah yang Menjadi Titik Lahir dan Perkembangan Muhammadiyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • MTs Muhammadiyah Kasihan Sambut Siswi Jepang, Rintis Pertukaran Pelajar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pakar Komunikasi UMY Berikan Pandangan Soal Fenomena Bendera One Piece dan Tafsir Semiotika

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prihatin Pakan Ternak Mengandung Kimia dan Impor, Mahasiswa Muhammadiyah Inovasi Buat Jamu Herbal untuk Ternak

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ini Alasan PP Muhammadiyah Tetapkan Medan sebagai Tuan Rumah Muktamar ke-49

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mahasiswa Muhammadiyah Ciptakan Kacamata Pintar untuk Bantu Difabel Netra

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Groundbreaking TK ABA ‘Aisyiyah Ketenong, Wamen Fajar: Langkah Awal Menuju Generasi Emas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perguruan Tinggi Muhammadiyah Baru di Bojonegoro Siap Cetak Generasi Technopreneur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.