MUHAMMADIYAH.OR.ID, MEDAN – Jelang Muktamar ke-49 Muhammadiyah di Medan, Sumatra Utara, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah lakukan kunjungan tinjau lokasi pembukaan, venue utama dan bahas persiapan.
Ketua PP Muhammadiyah, Agung Danarto yang ikut meninjau lokasi menyampaikan, agenda Muktamar merupakan permusyawaratan tertinggi di Muhammadiyah, yang pesertanya bisa mencapai 3.000 dan ‘Aisyiyah 2.000.
Selain permusyawaratan, Muktamar juga dijadikan ajang pertemuan nasional warga Muhammadiyah. Terakhir ketika di Surakarta pada 2022 silam, warga Muhammadiyah yang hadir di Surakarta melampaui 1 juta jiwa.
Agung menjelaskan, kehadiran warga Muhammadiyah yang mencapai angka jutaan tersebut menjadi penggerak ekonomi lokasi gelaran Muktamar. Penggembira ini yang akan menyaksikan perkembangan kota Medan dan lain sebagainya.
“Sehingga karenanya Muktamar menjadi kegiatan yang cukup spesial, karena akan menghadirkan warg Muhammadiyah bukan hanya tingkat level nasional pucuk-pucuk pimpinan, tapi warga Muhammadiyah biasa pun juga akan banyak yang hadir,” kata Agung Danarto pada (10/8) di Medan.
Muktamar ke-49 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Medan ini, kata dia, sebagai hari raya warga Muhammadiyah nasional. Oleh karena itu, dia meminta secara khusus ke tuan rumah untuk berbenah menyambut warga Muhammadiyah.
Sementara itu, Ketua Majelis Tabligh dan Ketarjihan PP ‘Aisyiyah, Evi Sofia Inayati mengapresiasi gerak cepat dan langkah taktis yang sudah dilakukan oleh calon Panitia Penerima Muktamar ke-49 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Medan.
Muktamar ke-49 ‘Aisyiyah di Medan ini, imbuhnya, diharapkan menjadi virus kebaikan untuk mengembangkan derap dakwah perempuan berkemajuan ke seluruh Indonesia bahkan di seluruh dunia.
Dia menjelaskan, saat ini ‘Aisyiyah sebagaimana Muhammadiyah juga telah memiliki Pimpinan Cabang Istimewa di beberapa negara. Muktamar ini menjadi momen untuk konsolidasi sekaligus mudik ke Indonesia.
“Salah satu semangat yang nanti akan kita pikirkan ini kira-kira akan mengkonsolidasi ulama-ulama ‘Aisyiyah yang selama ini ada potensi yang besar untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran Islam kita yang berkemajuan,” katanya.