MUHAMMADIYAH.OR.ID, MEDAN – Kutip petuah dari tradisi Bugis di Makassar, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Irwan Akib ingatkan pejabat di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA) tentang amanah atau jabatan.
Irwan Akib menyampaikan, supaya seorang anak manusia tidak rakus jabatan dan tidak cinta berlebihan terhadap jabatan. Sebab satu orang tidak bisa memperbaiki semuanya. Nanti dicari baru muncul dan ketika ditunjuk baru meng-iya.
“Itu maknanya cukup mendalam. Jadi jabatan itu amanah itu jangan diburu, tetapi jangan juga menolak ketika diberi amanah,” kata Irwan Akib pada (8/8) dalam Pelantikan Pimpinan Program Studi dan Kepala Bagian di Universitas Muhammadiyah Sumatra Utara (UMSU), di Kota Medan.
Mengutip pendapat Pak AR Fachruddin, Irwan Akib berpesan jika seorang sudah ditunjuk namun menolak amanah – nanti yang memimpin adalah orang gila. Ini merupakan pesan mendalam untuk seluruh pejabat di lingkungan Muhammadiyah.
“Apalagi Kaprodi itu ujung tombaknya rektorat sebenarnya, perwakilannya rektorat di paling ujung. Universitas bisa unggul kalau prodi-prodinya unggul,” katanya.
Pada kesempatan ini, Irwan juga mengingatkan bahwa pergantian pimpinan baik untuk naik maupun turun, termasuk pindah tugas adalah hal yang lumrah di Persyarikatan Muhammadiyah – tidak perlu kaget.
“Karena di amal usaha maupun di persyarikatan itu di samping memahami teori juga kita perlu paham bagaimana kita berinteraksi dengan kondisi-kondisi yang mungkin tidak ada dalam teori,” tuturnya.
Di UMSU selain mengapresiasi perkembangan PTMA terbaik di Pulau Sumatra ini, Irwan Akib juga mendukung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) sebagai tuan rumah Muktamar ke-49 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Deli Serdang.