MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir dihadapan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Dody Hanggodo menyampaikan proyeksikan pengembangan pembangunan Madrasah Mu’allimat sebagai langkah meningkatkan kualitas madrasah yang melahirkan kader-kader wanita yang unggul dan berkemajuan.
Haedar mengungkapkan bahwa langkah mengembangan ini merupakan sebuah langkah strategis untuk membangun madrasah yang mampu berdaya saing dengan didukung kemandirian yang kuat dan diiringi dengan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak termasuk pemerintah.
“Mu’allimat Muhammadiyah bersama dengan Mu’allimin merupakan madrasah dan sekolah khusus pertama yang didirikan sejak 1922. Karena itu, madrasah ini sejak awal menjadi sekolah yang melahirkan kader-kader baik laki-laki maupun perempuan. Hebatnya, itu sudah ada perspektif gender yang autentik alami lahir dari pandangan keislaman yang moderat yang wasathiyah,” tutur Haedar dalam penandatanganan MoU PP Muhammadiyah dengan Kementerian PU RI yang diadakan di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta pada Selasa (12/8).
Haedar juga menekankan bahwasannya dalam pembangunan, Muhammadiyah ingin meletakkan pondasi pembangunan yang bernyawa bukan hanya raga dan fisik semata.
“Kami terus berupaya berdakwah mencerdaskan, mencerahkan dan juga meletakkan pondasi Indonesia yang berjiwa, yang bersukma yang mana hal tersebut tertuang dalam lagu Indonesia Raya “Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Badannya”. Maka, Indonesia yang kita bangun itu adalah Indonesia yang bernyawa, bukan hanya raga dan fisik semata,” jelasnya.
Terakhir, sebagai langkah pengembangan berkelanjutan, Haedar mengungkap bahwa pembangunan yang telah di proyeksikan Muhammadiyah telah sampai pada kawasan-kawasan terjauh dan tertinggal. Hal tersebut disebutnya didasari oleh semangat dan modal kemandirian.
“Maka ketika Mualimat dibangun , ami ini hanya talang saja, tempat mengalirnya air untuk membangun jiwa raga. Jadi ketika pemerintah dan berbagai pihak memberikan dukungan dan bantuan, kami akan letakkan untuk pendidikan. Pada saat yang sama, kami juga berekspansi ke kawasan-kawasan terjauh, tertinggal atas dasar semangat dan modal kemandirian. Sehingga ini merupakan perpaduan yang baik antara kemandirian dan kerjasama,” ucapnya.
Sebagai informasi, proyeksi dan langkah strategis ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pembangunan Umum Republik Indonesia (Kemen PU RI) dan sebagai bentuk dukungan Menteri PU RI, Doddy Hanggodo mengungkap bahwa proyek pengembangan Mu’allimat ini menjadi fokus utama yang dikerjasamakan.
Selain itu dalam segi kesehatan, Menteri PU RI tersebut juga menyebut akan membantu beberapa pembangunan rumah sakit Muhammadiyah yang berada di kawasan Papua dan kawasan-kawasan yang tertinggal. (Bhisma)