MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menerima Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Prabowo Subianto atas jasa dan pengabdian di bidang keagamaan, pendidikan, kesehatan, dan sosial. Penganugerahan tersebut berlangsung pada Senin (25/8) di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Haedar menyebut penghargaan itu sebagai wujud pengakuan negara terhadap eksistensi dan kiprah Muhammadiyah yang telah berperan besar sejak pra-kemerdekaan hingga era kini.
“Penghargaan itu sebagai wujud penghormatan dan pengakuan dari negara pada eksistensi gerakan Muhammadiyah, yang sejak pra kemerdekaan sampai pasca kemerdekaan terus berkiprah untuk bangsa,” tutur Haedar.
Usai prosesi, Presiden Prabowo secara khusus menyampaikan apresiasi kepada Haedar. Menurutnya, pemerintah dan negara, mewakili rakyat Indonesia, berterima kasih atas pengorbanan dan pengabdian Muhammadiyah serta seluruh tokoh yang dianugerahi penghargaan tersebut.
Haedar menilai anugerah ini merupakan bagian dari komitmen Presiden Prabowo untuk menyatukan berbagai elemen bangsa melalui peran masing-masing demi kepentingan Indonesia. Hal itu juga selaras dengan tema peringatan Kemerdekaan ke-80 Indonesia: “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.”
“Bersatu itu kelihatannya mudah, tetapi tidak gampang juga. Karena di atas ragam perbedaan kepentingan, pengelompokan, golongan, bahkan politik, bagaimana kita tetap bisa menyatukan energi kolektif bangsa untuk rakyat sejahtera, terciptanya kedaulatan, dan Indonesia maju,” jelasnya.
Diakhir, Haedar menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak. Ia menegaskan bahwa penganugerahan ini tidak sekadar simbolik, tetapi juga penghormatan dan pengakuan negara terhadap pengabdian Muhammadiyah untuk bangsa.
“Saya tidak lepas dari Muhammadiyah,” pungkas Haedar.