MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir sampaikan pandangannya terkait pembangunan sektor ekonomi dan bisnis Muhammadiyah.
Haedar menekankan hal penting tentang dunia ekonomi syariah dimana Muhammadiyah akan terus mengedepankan sistem ekonomi syariah sebagai organisasi pergerakan Islam yang besar dalam membangun amal usahanya.
“Dalam sistem ekonomi syariah itu yang terpenting adalah tidak ribawi. Tidak menjadi lintah darat, tidak eksploitatif dan tidak memaksa,” jelas Haedar dalam Simposium Al Maun “Praksis Al Ma’un dalam Sistem Perekonomian Nasional” pada Senin (11/8) di SM Tower and Convention Yogyakarta.
Kedua, ia menambahkan tentang prinsip penting muamallah yang mana dalam konteks tersebut Haedar meyakini bahwa pembangunan di Muhammadiyah yang berprinsip pada muamallah merupakan satu bentuk bagian dari paradigma istihaj yang diperbolehkan dan patut untuk terus dikembangkan.
“Maka yang terpenting, kita tidak boleh saling mengharamkan atau menyesatkan istihaj yang lainnya,” tegas Haedar.
Haedar menambahkan, dalam konteks istihaj warga persyarikatan perlu meluruskan paradigma dan juga terus belajar membangun sektor ekonomi dan pembangunan yang berkualitas.
“Jangan takut keliru, asal jangan diniati untuk keliru. Wammaa arsalnaaka illa rahmatan lil’aalamiin. Maka untuk sampai ke pembangunan yang berkualitas kita patut untuk terus dan jangan lelah untuk belajar,” tegasnya.
Haedar juga berharap sekaligus meyakini bahwa di masa depan kualitas pembangunan dan kekuatan bisnis Muhammadiyah akan lebih besar dan tentunya lebih bermanfaat untuk kepentingan persyarikatan dan keumatan. (bhisma)