MUHAMMADIYAH.OR.ID, BENGKULU – Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah hadir untuk membantu masyarakat dan pemerintah dalam menghadirkan pendidikan bermutu untuk semua. Sinergi dan kolaborasi lintas sektor diperlukan dalam mendukung Program Wajib Belajar 13 Tahun yang dimulai sejak jenjang Taman Kanak-kanak (TK) yang merupakan program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Dalam rangka itulah Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq menghadiri peletakan batu pertama (groundbreaking) TK ABA ‘Aisyiyah di Ketenong, Lebong, Bengkulu, bersama Bupati Lebong, Azhari dan Ketua Yayasan Surya Semesta Pena, Husni Amriyanto, Ahad (10/08).
Menurut Wamen Fajar, kehadiran TK ‘Aisyiyah Ketenong ini merupakan simbol wujud nyata kolaborasi masyarakat untuk membantu negara dalam membangun sumber daya manusia yang unggul dengan melatih anak-anak sejak dari usia dini.
“Hadirnya TK ‘Aisyiyah Ketenong ini sangat membantu anak-anak kita dalam mengakses kesempatan belajar sekaligus menjadi pintu gerbang kemajuan untuk memperoleh pengetahuan sedini mungkin. Tolong titip anak-anak kita dalam mengikuti dan memperoleh pendidikan sejak usia dini hingga setinggi mungkin,” pesan Wamen Fajar.
“TK ABA ini menjadi pilar pembentukan karakter anak-anak kita sejak dini melalui pembelajaran yang menggemberikan sejak dini,” imbuhnya.
Wamen Fajar mengibaratkan peletakan batu pertama TK ‘Aisyiyah Ketenong ini bak menanam akar kebajikan untuk pendidikan anak-anak di masa yang akan datang. Ia menilai hal ini sebagai salah satu ciri khas paling menonjol dari Muhammadiyah-‘Aisyiyah.
“Peletakan batu pertama TK ABA ini ibarat kita menanam akar kebaikan untuk pendidikan anak-anak kita. Ciri khas Muhammadiyah itu menanam kebaikan secara bersama-sama dengan cara bergotong royong,” kata Wamen Fajar.
Wamen Fajar juga mendorong pemerintah, terutama pemda untuk turut membantu setiap bentuk keterlibatan aktif masyarakat dalam memajukan sektor pendidikan.
“Masyarakat sudah menanam, masa pemerintah tidak ikut membantu. Oleh karena itu, kolaborasi dan sinergi antara pemerintah dengan masyarakat harus terjalin semata-mata demi memajukan pendidikan di Lebong ini,” bebernya.
Terakhir, Wamen Fajar menilai tidak ada yang tidak mungkin bagi siapa pun dan di mana pun untuk menggapai mimpi dalam memperoleh pendidikan tertinggi.
“Carilah ilmu di mana pun itu. Sejak dini, kita mesti menanamkan kepada anak-anak agar bersemangat memasuki gerbang kemajua dengan mencari ilmu sejauh mungkin,” tutur Wamen Fajar.
Bupati Lebong, Azhari menyambut hangat kedatangan Wamen Fajar beserta rombongan.
“Kabupaten Lebong memiliki 103 TK, 94 SD, dan 27 SMP. Semoga kunjungan ini memperkuat sinergi antara Kemendikdasmen dan Pemkab Lebong, membangun ekosistem pendidikan yang lebih maju, dan membawa daerah ini semakin berkembang,” kata Azhari.