Oleh: Haedar Nashir (Ketua Umum PP Muhammadiyah)
Hari ini ke makam Karangkajen Yogyakarta untuk memakamkan tokoh Muhammadiyah KH Abdul Rosyad Sholeh.
Setelah pemakaman, berlanjut ke makam pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, untuk berdoa. Di depan makam Kyai Dahlan, Kyai Ibrahim, Kyai Badawi dan para tokoh pendahulu Muhammadiyah. Saya, Prof Syamsul Anwar, Prof Muhadjir Effendi, dan sebagian jamaah berdoa untuk pendiri dan tokoh pendahulu gerakan Muhammadiyah tersebut.
Kami sembari mengingat betapa berat perjuangan beliau-beliau dalam memelopori gerakan memajukan umat dan bangsa di tengah tantangan sangat berat dalam segala keterbatasan.
Apalagi Kyai Dahlan yang kemudian tahun 1961 diangkat sebagai Pahlawan Nasional berdasar Surat Keprres No. 657 Tahun 1961.
Adapun empat alasan utama penetapan Ahmad Dahlan sebagai Pahlawan Nasional adalah sebagai berikut:
Pertama, KH Ahmad Dahlan telah mempelopori kebangkitan umat Islam untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah.
Kedua, Muhammadiyah telah banyak memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsanya.
Ketiga, Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran Islam.
Keempat, Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiyah) telah mempelopori kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan dan berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria.
Kita para penerus dan pengikutnya penting mengikuti jejak perjuangannya untuk membawa umat Islam, bangsa Indonesia, dan dunia kemanusiaan semesta semakin berkemajuan lahir dan batin!