MUHAMMADIYAH.OR.ID, BANDUNG SELATAN – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir apresiasi perkembangan Rumah Sakit Muhammadiyah Bandung Selatan (RSMBS) yang baru berusia dua tahun. Bahkan menjadi salah satu faktor penyebab naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bandung Selatan.
Apresiasi itu disampaikan Haedar Nashir pada Selasa (15/7) dalam Milad ke-2 RSMBS. Pada usia dua tahun, RSMBS pada tahun pertama adalah merakit lalu pada tahun kedua sudah melejit kalau bahkan harus sampai ke ‘langit’.
“Langit dalam dua dimensi, cita-cita luhur dan yang kedua adalah dimensi keilahian – tauhid,” kata Haedar.
Pada kesempatan ini Guru Besar Ilmu Sosiologi ini juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu mempercepat kemajuan RSMBS. Menurutnya, kemajuan yang diraih oleh RSMBS bukan hasil sepasang tangan satu orang saja, tapi banyak tangan dan yang utama adalah kehendak Tuhan.
Proses percepatan yang dilakukan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), imbuhnya, dilakukan secara prosedural tidak melangkahi aturan atau perundangan yang berlaku. Oleh karena itu Haedar berharap suatu daerah atau kawasan tidak perlu ragu atau mungkin menutup diri jika Muhammadiyah ingin mengembangkan AUM di kawasan tersebut.
Di sisi lain, pembangunan atau perluasan Rumah Sakit Muhammadiyah-’Aisyiyah (RSMA) berbeda dengan yang dilakukan oleh swasta lain yang berorientasi pada profit. Pengembangan RSMA merupakan usaha Muhammadiyah untuk semakin memperbanyak amal kebajikan yang bermanfaat bagi masyarakat luas tanpa terkecuali.
Haedar juga mengapresiasi pengorbanan dan keikhlasan yang diberikan oleh Pimpinan Muhammadiyah di seluruh tingkat. Menurutnya, keikhlasan yang diberikan itu merupakan teladan bagi generasi mudah, terlebih para civitas hospitalia yang mengisi RSMA di manapun berada.
“Itu wujud dan contoh sebenarnya bagi adik-adik, baik di dokter maupun tenaga kesehatan betapa bapak-bapak dan ibu ini begitu rupa (pengorbanan dan keikhlasannya),” tutur Haedar.
Haedar juga mendukung usaha peningkatan kelas RSMBS menjadi rumah sakit terakreditasi paripurna. Dia meyakini bahwa hal itu bakal terwujud dengan rida Allah SWT, serta bekal pengetahuan dan jaringan RSMA di seluruh Indonesia sebagai ekosistem yang saling mendukung.
“Rumah sakit – rumah sakit kita ini kita bangun di atas sistem yang profesional sesuai dengan asas peraturan yang berlaku dan sekaligus berorientasi pada kemajuan,” imbuh Haedar.
Tak lupa Haedar juga berpesan supaya Al Islam-Kemuhammadiyahan (AIK) tidak hanya berhenti sebagai pengetahuan. Tapi AIK menjadi etos dan nilai yang melandasi perilaku dan orientasi berjalannya rumah sakit, beserta civitas hospitalia di dalamnya.