MUHAMMADIYAH.OR.ID, THAILAND – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Thailand menggelar Kajian Subuh pada Sabtu (26/7) di Masjid Darul Aman, Bangkok, dengan menghadirkan narasumber Ari Anshori, Ketua Majelis Pendidikan Kader Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah periode 2015–2020.
Kajian ini mengangkat tema “Muhammadiyah Abad Kedua” dan diikuti oleh peserta dari berbagai kalangan, baik warga negara Indonesia maupun Thailand, yang terdiri dari diaspora, pelajar, hingga profesional yang menetap di Bangkok.
Dalam pemaparannya, Ari Anshori memaparkan poin penting tentang pentingnya keimanan dan ketakwaan sebagai fondasi utama dalam mengemban amanah persyarikatan, khususnya dalam dakwah dan pengkajian keislaman. Maka, Ia mengajak para kader Muhammadiyah untuk senantiasa menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber utama dalam gerak dakwah, baik di tanah air maupun di luar negeri.
“Muhammadiyah adalah gerakan dakwah yang membangun umat. Menjadi pengurus Muhammadiyah itu harus beriman dan bertaqwa serta wajib untuk senantiasa mengkaji Al-Qur’an,” ujar Ari.
Lebih lanjut, Ari juga turut menambahkan tentang landasan utama yang dapat dijadikan acuan dalam menyebarkan dakwah Muhammadiyah di Abad ke-2 ini. Ia mengungkap bahwa landasan tersebut bersumber dari surah Al-Mulk ayat 15 yang menjelaskan tentang gerakan dakwah mendunia yang tentunya sangat relevan untuk para kader yang sedang berdiaspora.
QS Al Mulk ayat 15
هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ ذَلُوْلًا فَامْشُوْا فِيْ مَنَاكِبِهَا وَكُلُوْا مِنْ رِّزْقِهٖۗ وَاِلَيْهِ النُّشُوْرُ
“Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu dalam keadaan mudah dimanfaatkan. Maka, jelajahilah segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah) dibangkitkan,” ucapnya dengan mengutip pada QS Al Mulk ayat 15.
Menurutnya, ayat tersebut menjadi pijakan kuat bagi gerakan dakwah mendunia yang relevan bagi para kader yang sedang berdiaspora. Ia menegaskan bahwa keberadaan PCIM di berbagai penjuru dunia merupakan bukti nyata bahwa dakwah Muhammadiyah merupakan dakwah yang melampaui batas-batas geografis yang menghadirkan pencerahan bagi seluruh manusia di seluruh penjuru dunia.
“Keberadaan PCIM di berbagai negara adalah bukti bahwa dakwah Muhammadiyah tidak mengenal batas geografis. Ini adalah ladang amal sekaligus tanggung jawab untuk terus menghadirkan pencerahan,”ungkap Ari.
PCIM Thailand berharap dapat terus memperkuat silaturahmi dan meneguhkan semangat dakwah di tanah perantauan, menjadikan nilai-nilai Islam dan kemuhammadiyahan tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat global. (Bhisma)