MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima kunjungan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jerman Raya, Diyah Nahdiyati pada Kamis (24/7) bertempat di Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta.
Agenda kunjungan tersebut diterima langsung oleh Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, didampingi Fauzan Anwar Sandiah Kepala Bagian Program dan Kerja Sama Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam pertemuan tersebut, Dyah memaparkan terkait perkembangan PCIM Jerman Raya dan juga berbagai peluang strategis khususnya di sektor ketenagakerjaan yang kini menjadi fokus pemerintah Jerman.
“Saat ini alhamdulillah PCIM Jerman Raya sudah resmi berbadan hukum sejak Agustus 2021, Sehingga dengan begitu cakupan dakwah, program, maupun peran kami bisa lebih luas di Jerman,” ungkap Ketua PCIM Jerman Raya periode 2023-2025 ini.
Melanjutkan pemaparannya, Diyah menyebut bahwa semenjak berbadan hukum, PCIM Jerman telah banyak melaksanakan berbagai macam proyek strategis. Menurutnya, salah satu proyek strategis yang telah berjalan yakni pelatihan kebaharian ekosistem yang dilaksanakan pada tahun 2022 lalu.
“Pada 2022 kami mengikuti seleksi proyek diaspora yang didukung oleh Kementerian Jerman melalui kordinasi Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ), dan kita dapat memenangkan proyek terbaik yang pada saat itu bekerjasama dengan PRIM Sudirman untuk menyelenggarakan pelatihan kebaharian ekosistem dengan menyasar target audien dan peserta dari teman-teman Hizbul Wathan (HW),” jelas Diyah.
Selanjutnya, Diyah juga turut melanjutkan pemparannya dengan memberikan update isu terkini yang sedang digencarkan oleh pemerintah Jerman.
Dengan isu ketenagakerjaan yang saat ini menjadi fokus pemerintah Jerman, Diyah menyebut bahwa hal tersebut menjadi peluang Muhammadiyah dan juga masyarakat Indonesia untuk mengirim dan mengembangkan tenaga kerja disana.
“Isu yang masih menjadi sangat penting yang dibutuhkan di Jerman adalah sektor ketenagakerjaan di berbagai bidang,” jelas Diyah.
“Saat ini mereka telah membuka peluang bagi negara berkembang termasuk salah satunya Indonesia, dan dari situlah kita ingin membuat Muhammadiyah Center untuk teman-teman yang ingin bekerja di Jerman,” imbuh Diyah.
Diyah berharap rencana pendirian Muhammadiyah Center mendapat dukungan dari berbagai elemen di Muhammadiyah, baik di tingkat pusat maupun daerah. Selain membuka akses kerja, inisiatif ini juga menjadi bagian dari perluasan dakwah Muhammadiyah di Eropa.
“Terlepas berhasil atau tidaknya kami menyelenggarakan proyek ini, Harapan kami adalah Muhammadiyah dan Indonesia dapat lebih dikenal luas dengan amal usaha, ortomnya, dan mudah-mudahan dakwah Islam berkemajuan di Eropa terutama di Jerman ini bisa lebih kuat lagi,” pungkas Diyah. (bhisma)