MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) menandai 23 tahun kiprahnya dalam melayani umat dengan mengusung tema “Lazismu untuk Kesejahteraan Semua”. Perjalanan panjang ini menjadi bukti nyata komitmen Lazismu dalam membangun kesejahteraan yang inklusif dan berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.
“Di milad ke-23 ini, kami ingin menegaskan bahwa filantropi Islam harus dirasakan manfaatnya oleh seluruh ciptaan Allah. Dari pemberdayaan dhuafa, pendidikan, pelestarian lingkungan, hingga kesehatan masyarakat, semua menjadi bagian dari visi kesejahteraan yang kami perjuangkan,” ujar Ahmad Imam Mujadid Rais, Ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah, dalam acara peringatan Milad Lazismu di Jakarta pada Jumat (4/7).
Lebih dari dua dekade, Lazismu tidak hanya hadir sebagai lembaga pengelola zakat, infak, dan sedekah, tetapi juga sebagai penghubung kebaikan antara para muzakki dan mustahik. Setiap program dan aktivitas Lazismu dirancang untuk memberikan dampak nyata, terukur, dan membawa maslahat luas bagi umat.
“Bagi kami, kesejahteraan tidak hanya soal materi. Ia harus mencakup keadilan, ketenangan batin, kebahagiaan, dan rasa aman dalam kehidupan,” tambah Rais.
Memasuki usia ke-23, Lazismu memulai langkah baru dengan menggulirkan program penguatan pendidikan. Lazismu menargetkan pembangunan dan perbaikan sarana prasarana belajar di 300 sekolah Muhammadiyah di seluruh Indonesia dalam waktu tiga bulan.
“Kami berharap, fasilitas belajar-mengajar di 300 sekolah tersebut dapat meningkat kualitasnya, sehingga berdampak langsung pada proses pendidikan generasi masa depan,” jelasnya.
Terakhir Rais mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus membersamai perjuangan Lazismu. “Semoga langkah kecil ini menjadi pembuka jalan menuju masa depan yang lebih baik. Selamat Milad ke-23 untuk Lazismu, semoga terus menjadi pelita kebaikan yang memberi manfaat bagi semua,” tutupnya.