MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata (MEBP) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengadakan agenda diskusi dengan tajuk “Menerjemahkan Al-Maun dalam diskusi Pengaturan Sistem Ekonomi dan Pengentasan Kemiskinan” yang diselenggarakan pada Kamis (24/7).
Ketua MEBP PP Muhammadiyah Arif Budimanta dalam sambutannya mengatakan fokus diskusi kali ini bagaimana caranya mengentaskan kemiskinan.
“Pada saat dasarnya kita di majelis ekonomi mendukung sepenuhnya untuk mengentaskan kemiskinan, kita siap untuk berkolaborasi dan bekerja sama,” ungkap Arif.
Menurut Arif, mengentaskan kemiskinan menjadi isu yang penting bagi MEBP untuk menjalankan perannya dalam mengimplementasikan Al-Maun.
Sementara Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan RI Budiman Sudjatmiko melihat bahwa konsep Al-Ma’un merupakan semangat untuk saling berbagi yang harus dilandasi keikhlasan. Lebih lanjut, ia mengatakan agar terus upgrade diri akan persoalan-persoalan dengan berbagai cara, terlebih ditujukan pada mengentaskan kemiskinan dan membawa kemajuan bangsa.
“Jadi kita harus memperbarui terus-menerus cara kita melihat persoalan dan tools–tools device instrumen-instrumen dibutuhkan untuk mengentaskan kemiskinan dan membawa kemajuan,” jelas Budiman.
Budiman percaya bahwa peran Muhammadiyah dapat menumbuhkan semangat kepada masyarakat menengah kebawah untuk ber-entrepreneurship.
“Jadi ilmunya Muhammadiyah dengan jaringannya menurut saya bisa menjembatani antara dunia orang miskin yang selama ini sedang menjadi penerima bantuan sosial menjadi dunia pengusaha,” ungkapnya.
Sementara itu, Ekonom sekaligus pemerhati isu kemiskinan Vivi Alatas memperkuat argumen Al-Ma’un dengan menyertakan Q.S Ar-Rad ayat 11, agar masyarakat termotivasi untuk mengubah nasib untuk dirinya sendiri.
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib seseorang sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri,” ucap Vivi.
Vivi melihat bahwa Muhammadiyah dengan sistem ekonomi mapan berpotensi untuk pengentasan kemiskinan, dengan banyaknya jangkauan yang telah terbangun yakni sekolah dan rumah sakit dapat menjadi fasilitas bagi masyarakat.
“Nah, untuk itu bersama apalagi Muhammadiyah dengan begitu banyak kejangkauan di seluruh Indonesia, begitu banyak sekolah, begitu banyak rumah sakit bisa bersama-sama untuk mengatasi berbagai macam hal agar amanat dari surat Ar-Rad ayat 11,” tutupnya. (Hizqil)