MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURAKARTA – Tim E-Sport Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil mengharumkan nama kampus di kancah internasional dengan meraih peringkat ke-empat pada turnamen Infinix Campus Cup (ICC) 2025 yang digelar di Mall of Asia (MOA), Manila, Filipina.
Turnamen ini merupakan ajang esports Mobile Legends antar kampus se-Asia Tenggara yang diinisiasi oleh Infinix sebagai platform regional. Tiga mahasiswa UMS yang tergabung dalam tim yang bernama Little Pikaa ini adalah Rafa Atanaska dan Dimas Satria Mulyono dari Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI), serta Muhammad Dhiya Ul-Haq dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMS.
Kapten tim Little Pikaa, Rafa Atanaska, mengungkapkan bahwa tantangan terbesar yang mereka hadapi selama pertandingan adalah kendala sinyal internet di lokasi pertandingan.
“Kami sempat mengalami jump ping yang cukup mengganggu jalannya pertandingan,” seperti dikutip redaksi pada Selasa (29/7).
Meskipun tidak membawa pulang gelar juara utama, tim Little Pikaa menunjukkan performa gemilang hingga berhasil masuk empat besar. Rafa menyatakan bahwa kekalahan ini menjadi pelajaran penting dan motivasi untuk menargetkan juara pertama di kesempatan selanjutnya, baik mewakili kampus maupun negara.
Mereka tampil sebagai perwakilan Indonesia di turnamen ICC 2025 yang digelar di Mall of Asia (MOA), Manila, Filipina, pada 2–7 Juli 2025, setelah melewati proses seleksi ketat melalui turnamen XCC nasional yang diselenggarakan di Yogyakarta pada 26 Mei hingga 15 Juni 2025.
Yang menarik, dalam keikutsertaan mereka di turnamen internasional ini, tidak ada pembina yang mendampingi tim secara langsung. Namun, dukungan kuat datang dari Kaprodi dan Wakil Dekan III FKI UMS yang memfasilitasi keberangkatan tim ke Filipina.
Selama masa persiapan, tim rutin menjalani latihan harian dan menerapkan strategi berbasis kepercayaan antar anggota tim, sebuah pendekatan yang dinilai efektif dalam menghadapi tekanan pertandingan tingkat internasional. Dari sisi mental, Rafa mengaku bahwa ketangguhan tim sudah terbentuk dari pengalaman bertanding di berbagai turnamen sebelumnya.
Melihat potensi besar mahasiswa di bidang e-sport, Rafa menyampaikan harapannya agar UMS dapat membentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) e-sport sebagai wadah pengembangan bakat dan jalur prestasi non-akademik.
“Dengan adanya UKM e-sport, mahasiswa bisa semakin maksimal menyalurkan potensi dan membawa nama kampus di level yang lebih tinggi,” katanya.
Keberhasilan tim Little Pikaa di ajang Infinix Campus Cup 2025 menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa UMS mampu bersaing di ranah internasional, tidak hanya dalam bidang akademik tetapi juga pada sektor industri kreatif dan digital seperti e-sport yang tengah berkembang pesat.