MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA– Konsolidasi Nasional Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis (LKKS) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang dihelat pada Sabtu (26/07), semakin memperkuat benang merah peran diaspora Muhammadiyah dalam tataran keumatan dan kebangsaan.
Hadir dalam acara ini Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, hingga Ketua Mahkamah Agung Sunarto, serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti dan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni memberikan ruang refleksi serta gerakan strategis LKKS berkhidmat untuk Indonesia Raya Berkemajuan.
Keberadaan dan kiprah diaspora Muhammadiyah akan terus mengalirkan energi positif, menjadi penggerak perubahan, serta memperkukuh fondasi persatuan di tengah tantangan zaman untuk memajukan Persyarikatan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberikan apresiasi atas terselenggaranya konsolidasi nasional ini. “Ketika kami membuat lembaga ini, ada langkah strategis yang ingin kami lakukan,” ungkap Haedar.
“Bersama dengan itu, kita ingin perluas kemitraan, jaringan, dan kolaborasi berbagai pihak. Ini menjadi niscaya saat ini,” imbuhnya.
Sementara itu Ketua LKKS Pimpinan Pusat Muhammadiyah Fajar Riza Ul Haq menyatakan bahwa pembentukan LKKS ditujukan agar kerja-kerja strategis tidak terbatas dan ditunjang oleh sosok-sosok individu tertentu saja, melainkan menjadi bagian dari kerja-kerja organisasi. Dalam konteks itulah, pada Muktamar Solo 2022 dan di era kepemimpinan Haedar Nashir, pelembagaan LKKS dipandang penting.
“Kami berpikir, konteks relasi Muhammadiyah dan pemerintah pasti ada pasang surut tergantung cuaca politik yang berkembang. Perlu ada upaya mediasi. Menghubungkan. Itu yang saya lihat, salah satu yang ingin diwariskan oleh kepemimpinan Pak Haedar,” kata Fajar.
Agenda yang dibuka oleh Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah M. Izzul Muslimin ini kemudian dilanjutkan dengan pengenalan sekaligus orientasi LKKS. Lebih dari itu, pemetaan isu-isu strategis dari LKKS Pusat hingga wilayah juga turut dilakukan.
Dalam pengantarnya, Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq yang juga Ketua LKKS Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan bahwa di samping melakukan pelembagaan internasionalisasi Muhammadiyah dan gerakan internasionalisasi Muhammadiyah yang sudah di tahap pelembagaan, legacy penting dari kepemimpinan Haedar Nashir adalah memperkuat diaspora kader-kader di ruang publik sekaligus mengisi posisi-posisi strategis di masyarakat.
“Saat Muhammadiyah mengabdi di ruang publik, pada hakikatnya adalah berkhidmat pada bangsa dan negara. Kami berharap peran Muhammadiyah di ruang-ruang publik semakin baik,” tuturnya.
Senada dengan itu, Ketua Mahkamah Agung Sunarto memberikan ucapan dan selamat atas penyelenggaraan Konsolidasi Nasional LKKS Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini. Ia menilai Muhammadiyah telah banyak berkontribusi dalam mendorong kemajuan negara di berbagai sektor, seperti pendidikan, kesehatan, dan upaya mempertahankan nilai Islam yang moderat. Muhammadiyah, sambungnya, juga tak kalah berperannya dalam sektor sosial, ekonomi, dan politik serta menjaga keutuhan bangsa.
“Melalui aset Muhammadiyah yang dimiliki dalam bidang pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi, dan sumber daya manusia yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia, Muhammadiyah dapat memperkuat sinergi lintas sektor dalam membangun negara hukum yang akan mengantarkan Indonesia menuju negara berkemajuan,” pungkasnya.
Konsolidasi Nasional LKKS Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini dihadiri oleh lebih dari 50 peserta yang berasal dari berbagai instansi, majelis, lembaga, biro, ortom, dan tentu saja kader diaspora lintas sektor.