MUHAMMADIYAH.OR., YOGYAKARTA – Ibadah merupakan suatu perkara yang perlu ditanamkan sedini mungkin. Dengan begitu, pada khutbah jumat ini, perlu adanya penekanan yang membahas tentang pentingnya membiasakan ibadah kepada anak sejak dini.
Khutbah Jumat Pertama
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِن شُرُورِ أَنفُسِنَا وَمِن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَن يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَن يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نبينا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ
عِبَادَ اللَّهِ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، فَتَقْوَى اللَّهِ فَوْزٌ لَنَا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
وقال أيضا
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah menganugerahkan kepada kita nikmat iman dan Islam. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, dan seluruh umatnya hingga akhir zaman.
Marilah kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah. Caranya mudah sekali yaitu dengan mengerjakan tiap-tiap perintah dan menjauhi tiap-tiap larangan. Dengan begitu, kita bisa menjadi manusia yang husnul khatimah.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Dalam kehidupan ini, kita semua adalah pemimpin. Setidaknya, kita adalah pemimpin bagi diri kita sendiri dan bagi keluarga kita. Salah satu amanah terbesar yang Allah bebankan kepada kita sebagai orang tua dan pendidik adalah mendidik generasi penerus.
Mendidik bukan hanya tentang mengajarkan ilmu dunia, melainkan juga menanamkan pondasi agama yang kokoh, terutama dalam hal kebiasaan ibadah sejak dini.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an, surat Luqmān ayat 17, yang seharusnya menjadi pedoman utama bagi kita:
يَا بُنَيَّ أَقِمِ الصَّلَاةَ وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
Artinya: “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS Luqmān [31]: 17).
Ayat yang mulia ini adalah nasihat Luqman Al-Hakim kepada putranya, sebuah nasihat yang abadi dan relevan bagi setiap orang tua. Di dalamnya, Allah menegaskan pentingnya shalat sebagai tiang agama, diikuti dengan perintah untuk beramar ma’ruf nahi mungkar (menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran), serta kesabaran dalam menghadapi ujian.
Ini adalah fondasi moral dan spiritual yang harus kita tanamkan pada anak-anak kita.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah,
Tidak hanya Al-Qur’an, Rasulullah Muhammad SAW, teladan terbaik kita, juga memberikan perhatian khusus terhadap pembiasaan ibadah pada anak-anak. Beliau SAW bersabda:
مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
Artinya: “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat ketika anak tersebut berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka (dengan pukulan yang mendidik dan tidak menyakiti) ketika umur mereka sepuluh tahun. Pisahkan tempat tidur mereka.” (HR Abū Dāwūd, no. 495).
Hadis ini adalah bukti nyata betapa seriusnya Nabi SAW dalam mendidik umatnya untuk membiasakan shalat sejak dini. Pada usia tujuh tahun, anak sudah diperintahkan untuk shalat, dan pada usia sepuluh tahun, jika mereka belum juga melaksanakannya, maka diperbolehkan memberikan pukulan yang mendidik, bukan menyakiti, sebagai bentuk ketegasan dan bimbingan.
Ini menunjukkan bahwa mendidik ibadah adalah proses yang konsisten dan membutuhkan ketelatenan.
Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia,
Membiasakan anak-anak kita beribadah bukan semata-mata memenuhi kewajiban agama, melainkan juga sebuah investasi jangka panjang untuk membentuk karakter dan moral yang kuat pada diri mereka.
Ibadah yang dilakukan secara rutin, seperti shalat lima waktu, membaca Al-Qur’an, atau berzikir, akan menanamkan nilai-nilai luhur dalam jiwa mereka:
- Disiplin: Ibadah melatih anak untuk disiplin waktu, bangun pagi untuk shalat Subuh, dan mengatur kegiatan sesuai waktu shalat.
- Tanggung Jawab: Mereka belajar bertanggung jawab atas kewajiban agama mereka kepada Allah SWT.
- Ketekunan: Konsistensi dalam ibadah mengajarkan ketekunan dan kesabaran.
- Menghormati Waktu: Shalat pada waktunya mengajarkan mereka menghargai setiap detik yang Allah berikan.
- Rasa Syukur: Melalui ibadah, anak-anak diajarkan untuk merenungi nikmat Allah dan menumbuhkan rasa syukur yang mendalam.
- Hubungan Spiritual: Yang terpenting, ibadah menguatkan hubungan spiritual mereka dengan Sang Pencipta, menumbuhkan ketenangan hati dan keimanan yang kokoh.
Oleh karena itu, Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia, sebagai orang tua dan pendidik, kita memiliki peran yang sangat vital. Kita bukan hanya penyampai perintah, tetapi juga teladan dan pembimbing.
وَقُل رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Artinya: “Dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil’.” (QS Al-Isrā’ [17]: 24)
Ayat ini mengingatkan kita akan hak orang tua dan bagaimana mereka telah mendidik kita sejak kecil. Kini, giliran kita untuk menjalankan peran tersebut dengan sebaik-baiknya. Dengan mengajarkan dan mencontohkan ibadah yang benar, kita membantu anak-anak untuk tumbuh menjadi individu yang:
- Beriman kepada Allah SWT.
- Berakhlak mulia, karena ibadah yang benar akan membuahkan akhlak yang baik.
- Siap menghadapi tantangan kehidupan dengan sikap yang positif, berbekal keimanan dan ketakwaan.
Pembiasaan ibadah sejak dini adalah investasi berharga untuk masa depan anak-anak kita, dan bahkan untuk masa depan generasi mendatang. Merekalah penerus perjuangan Islam, yang akan memakmurkan bumi ini dengan nilai-nilai tauhid dan kebaikan.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan dan petunjuk untuk mendidik anak-anak kita menjadi generasi yang shalih dan shalihah, yang menjadi penyejuk mata dan kebanggaan umat.
أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Khutbah Jumat Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَـٰلَمِينَ وَصَلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ
عِبَادَ اللَّهِ اتَّقُوا اللَّـهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Marilah kita tutup ibadah Jumat kita hari ini dengan berdoa kepada Allah Swt.
إِنَّ اللّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللّهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللّهِ أَجْمَعِينَ
اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
اللّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
رَبَّنَا آتِنا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ