MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Setelah teken MoU dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah pada Selasa (22/7) di kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah Yogyakarta, Menteri Kehutanan Republik Indonesia (Menhut RI), Raja Juli Antoni sampaikan salah satu program strategis yang rencananya akan dikolaborasikan lebih banyak dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia, termasuk juga Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA).
“MoU dengan PP Muhammadiyah lebih detail dengan PP ‘Aisyiyah. Ini melingkupi banyak hal dan pada intinya Kemenhut sangat menyadari peran Muhammadiyah, ormas islam, dan ormas keagamaan itu sangat penting untuk menjaga hutan kita,” ucap Toni.
Pada konteks kerja sama tersebut, maka Toni menyebutkan salah satu skema atau program yang digagas oleh Kemenhut RI yang dinamakan dengan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) dimana proyeksi tersebut akan membutuhkan peran aktif dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia termasuk juga PTMA untuk turut serta membangun dan mengelola alam dan hutan melalui riset.
“Muhammadiyah punya banyak universitas dan kami sudah berikan KHDTK ini di Bengkulu, Kalimantan Tengah, dan Malang. Saya kira dengan MoU ini bisa mendorong lebih banyak lagi kampus-kampus yang dapat mengelola hutan untuk riset sekaligus juga bisa menambah pendanaan pada kampus,” jelasnya.
Dengan model kolaborasi antar lembaga, Toni meyakini bahwa pembangunan dan kelestarian alam dapat berjalan selaras apabila dapat dikelola secara bersama-sama dan penuh tanggung jawab.
“Ketua Umum PP Muhammadiyah menilai arah gerak kami sudah sesuai. Maka, pembangunan yang dikelola dengan baik itu dapat menyejahterakan masyarakat dan pada saat yang bersamaan bisa menjaga kelestarian alam dan hutan Indonesia,” ungkap Toni.
Dengan diadakannya agenda tersebut, maka diharapakan hal ini akan menjadi tonggak penting dalam upaya pelestarian lingkungan berbasi kolaborasi multi pihak. Melalui dukungan dan keterlibatan aktif dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA), diharapkan sinergi melalui sektor keilmuan dan riset dapat memperkuat pemanfaat, pengelolaan, dan pemulihan sumber daya alam khususnya pada sektor kehutanan. (Bhisma)