MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) resmi memasuki usia ke-64 tahun dengan mengusung tema “Karya Pelajar untuk Indonesia Raya”. Momentum milad ini dirayakan dalam bentuk tasyakuran yang digelar di Aula Kantor Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Jakarta, pada Selasa (22/7). Acara ini dihadiri jajaran pengurus IPM serta Sekretaris PP Muhammadiyah sekaligus
Ketua Umum PP IPM periode 1996–1998, Izzul Muslimin yang juga merupakan Sekretaris PP Muhammadiyah mengapresiasi capaian IPM selama 64 tahun terakhir. Menurutnya, para kader IPM telah menorehkan banyak prestasi yang membanggakan, tak hanya untuk Muhammadiyah tetapi juga bangsa dan negara.
Namun demikian, Izzul mengingatkan para kader agar tetap rendah hati dan menjaga solidaritas internal.
“Jangan sesama kader justru saling menjegal. Berkompetisi boleh untuk menjadi yang terbaik, tapi jangan sampai saling menjatuhkan. Sebagai kader, kita harus saling mendorong dan mendukung satu sama lain,” tegasnya.
Senada dengan itu, Ketua Umum PP IPM, Riandi Prawita, menyampaikan bahwa IPM bukanlah organisasi yang hanya aktif secara internal, tetapi hadir sebagai kekuatan pelajar yang mampu memberi kontribusi nyata untuk Indonesia.
“IPM bukan organisasi jago kandang. Kita hadir bukan sekadar memenuhi administrasi dari Kemenpora. Kita adalah organisasi besar yang menunjukkan karya pelajar untuk Indonesia Raya,” ujar Riandi.
Riandi juga memaparkan capaian IPM saat ini, dengan jumlah kader mencapai 3 juta orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Struktur organisasi IPM kini terdiri dari 35 pimpinan wilayah, 400 pimpinan daerah, 3.000 pimpinan cabang, dan hampir 6.000 pimpinan ranting.
“Kita punya pasukan besar. Ini semua hasil perjuangan dan dedikasi kader IPM dari masa ke masa,” ungkapnya.
Acara tasyakuran tersebut turut dihadiri oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia, Raja Juli Antoni. (Adel)