MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menyoroti pentingnya membangun karakter kuat dan mandiri sebagai kunci untuk mencapai kemajuan umat dan bangsa.
Haedar menceritakan pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Vietnam beberapa waktu yang lalu. Dari agenda pertemuan tersebut, Ia mendapati gambaran tentang semangat negara Vietnam dalam membangun negaranya, khususnya dalam pemanfaatan dan pengembangan digital.
Selain itu, hal yang menjadi sorotan lain adalah tentang bagaimana negara Vietnam dapat mempertahankan karakter dan identitas lokalnya ditengah kemajuan teknologi dan kolaborasi antar negara yang semakin pesat.
“Kita mendapati bahwa Vietnam berhasil maju dan mengembangkan teknologi digitalnya dengan tempo yang relatif cepat, namun disisi lain mereka juga berhasil dalam mempertahankan karakter dan mentalitasnya,” jelas Haedar dalam Kultum Ba’da Dzuhur di Masjid Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta pada Rabu (2/7).
Haedar menekankan bahwa kemajuan teknologi semestinya tidak mengikis nilai-nilai lokal dan jati diri bangsa. Justru, hal tersebut dapat menunjukan bahwa perkembangan teknologi dan kolaborasi dapat selaras dengan semangat membangun kemandirian dan karakter yang kuat.
Menurutnya, mentalitas gigih, mandiri, dan tidak mudah mengeluh menjadi modal utama untuk melangkah ke arah kemajuan. Karakter seperti inilah yang terus diupayakan oleh Muhammadiyah dalam seluruh amal usahanya.
“Islam bukan sekadar teori atau wacana. Islam adalah amal nyata. Kita diajarkan untuk bekerja keras, berpikir keras, dan berjuang untuk mewujudkan cita-cita yang mulia,” tegas Haedar.
Haedar mengajak seluruh warga Muhammadiyah, khususnya yang berada di lingkungan Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, untuk terus mengembangkan akhlak mulia. Ia menekankan pentingnya membangun budaya kerja keras, semangat berbagi, dan membangun kemandirian dalam kehidupan sehari-hari.
“Kalau kita ingin maju, Muhammadiyah ingin maju, kantor ini juga ingin maju, maka marilah kita kembangkan akhlak untuk mandiri, bekerja keras, saling berbagi, dan terus berinovasi,” tutup Haedar. (Bhisma)