MUHAMMADIYAH.OR.ID, SIDOARJO – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir resmikan RSU Assakinah Medika Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sepanjang, Sidoarjo pada Selasa (8/7).
Haedar mengapresiasi PCM Sepanjang yang telah berbuat dengan cara terbaik untuk memajukan umat dan bangsa. Sebab telah berbagai rupa melahirkan AUM, sehingga terkategori sebagai PCM terbanyak AUMnya.
Kemajuan yang diraih oleh PCM Sepanjang, menurut Haedar tak lepas dari peran kepemimpinan Muhammadiyah di atasnya termasuk daerah, wilayah, sampai pusat. Oleh karena itu, tidak boleh lelah untuk beramal bagi kemaslahatan semesta.
“Pemaknaan rahmah di situ bagi Muhammadiyah bukan hanya bicara, retorika apalagi, tapi dalam wujud amalia nyata yang memberikan manfaat besar bagi umat bangsa dan kemanusiaan universal,” katanya.
Pemaknaan itu menjadikan Muhammadiyah selalu berperan konkret dalam kehidupan kebangsaan. Termasuk keimanan bagi warga Muhammadiyah dapat diukur pada amal atau tindakan nyata yang berdampak baik kehidupan bersama.
Sebagai umat tengahan, tentu umat Islam Indonesia ditantang untuk menjadi solusi bagi banyak problematika umat dan bangsa. Sebab permasalahan yang dihadapi umat dan bangsa ini tak bisa selesai hanya dengan retorika semata.
Oleh karena itu, umat Islam Indonesia harus leading memiliki kelebihan sehingga bisa berbuat atau memberi dan memberdayakan kelompok dhuafa dan mustadh’afin. Hal itu selaras dengan ideologi Al Maun yang tak hanya relevan bagi orang miskin, tapi juga orang kaya.
“Membangun hanya bisa dilakukan oleh dua pihak atau lebih. Rakyat pemerintah, dan kita ormas bisa menjadi jembatan antara rakyat dan pemerintah. Itulah ciri dari ideologi Al Ma’un,” imbuhnya.
Muhammadiyah menurut Haedar jangan sampai pandai kritik, namun minim solusi. Keduanya harus seimbang, tidak berat sebelah. Sebab orientasi kerja dan amalia yang menonjol di Muhammadiyah berbasis pada ilmu, bukan amalia yang spontan.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak menuturkan setiap mendatangi agenda di Muhammadiyah selalu dalam wujud konkret. Melalui Amal Usaha Muhammadiyah diharapkan membantu Pemprov Jatim untuk membangun masyarakat.
“Setiap saya hadir di acara Muhammadiyah selalu konkret. Dulu kita di UM Surabaya peletakan batu pertama kini sudah jadi. Dan kini saya datang untuk acara peresmian rumah sakit Muhammadiyah luar biasa,” katanya.
Pengembangan AUM di Jatim, imbuhnya, tak terhitung di untuk membantu pemerintah. Emil berharap langkah ini menjadi bola salju yang terus menggelinding dan membesar berdampak positif pada pembangunan kesehatan masyarakat Sidoarjo, Jatim, dan Indonesia.
Sementara Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Sukadiono menyampaikan, setelah peresmian RS Assakinah Medika PCM Sepanjang, PWM Jatim memiliki 38 Rumah Sakit Muhammadiyah-’Aisyiyah (RSMA) dan 53 Klinik Pratama dan Utama.
“Dan PCM Sepanjang ini menjadi Cabang yang memiliki rumah sakit terbanyak,” ungkap Sukadiono.
Di PCM Sepanjang ada RS Siti Khadijah, RSU Assakinah Medika, dan satu di Kabupaten Jombang yaitu RS Moedjito yang baru diakuisisi. Karena keberhasilan ini, PCM Sepanjang ditugaskan PWM Jatim untuk mendampingi RS Muhammadiyah Mburak di Kediri.
“Ini pcm yang luar biasa di Jatim. Pcm yang paling kaya,” puji Sukadiono ke PCM Sepanjang yang tak hanya memiliki AUM bidang kesehatan tapi juga pendidikan yang berkemajuan.
“Ini tentu pwm jatim mengapresiasi luar biasa atas perkembangan aum di bidang pendidikan dan kesehatan. Semua mengalami akselerasi yang sangat bagus,” imbuhnya.
Namun demikian, angka-angka itu PWM Jatim tidak boleh berpuas diri. Sukadiono menyampaikan persaingan RS di Jatim sangat berat dibandingkan dengan provinsi lain, karena jumlah RS di Jatim sangat banyak.