MUHAMMADIYAH.OR.ID YOGYAKARTA – Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Irwan Akib menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan hari ini akan sangat menentukan kesiapan Indonesia memasuki era tersebut.
“Untuk mempersiapkan Indonesia Emas, pendidikan hari ini harus sukses. Anda semua, para siswa, adalah calon pemimpin masa depan,” ujarnya.
Irwan mengatakan bahwa guru dan murid perlu memiliki kesiapan iman yang kuat dalam menghadapi berbagai tantangan zaman. Kekuatan iman tersebut harus dilandasi ajaran tauhid yang kokoh.
“Di Muhammadiyah, tauhid bukan hanya tentang mengucapkan dua kalimat syahadat, tetapi bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menuntut ilmu sebagai bentuk ikhtiar untuk keluar dari kebodohan,” jelasnya.
Menurut Irwan iman dan tauhid yang kokoh akan membentuk karakter akhlakul karimah pada diri murid. Hal ini penting untuk menghasilkan generasi yang inovatif, kreatif, serta berakhlak mulia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesama.
“Di era digital ini, penggunaan media sosial pun harus disertai dengan komunikasi yang bijak dan beretika,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa manusia adalah khalifah di muka bumi, yang harus menjadi rahmat bagi seluruh alam. Oleh karena itu, Irwan menyimpulkan bahwa sekolah Muhammadiyah harus terus mendorong kekuatan iman, keunggulan intelektual, keanggunan akhlak, serta semangat inovasi dalam berkarya.
Lebih lanjut, Irwan menyampaikan empat pesan akan prinsip yang harus ditanamkan dari sekarang sebagai pondasi untuk menyambut Indonesia emas 2045. Pertama, kekuatan iman yang dilandasi dengan tauhid.
“Tauhid ini menjadi daya dorong untuk melepaskan diri dari kebodohan, melepaskan diri dari keterbelakangan dan ketertinggalan. Sehingga kemudian itulah yang kemudian menjadi nafas kita di dalam menuntut ilmu kedepanya” lengkapnya.
Kedua, keunggulan dalam intelektual yakni dengan akal kreatifnya, siswa dapat menghasilkan inovasi-inovasi baru yang bisa bermanfaat untuk kepentingan bangsa dan terlebih untuk kemanusiaan.
Ketiga, yakni keanggunan dalam berakhlak sangat penting untuk diterapkan pada setiap individu. Menurut Irwan, hal ini harus dilakukan pembiasaan dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita harus tampilkan akhlak di dalam berkomunikasi dengan sesama, bagaimana berkomunikasi dan berinteraksi dengan para guru sebagai orang tua kita di sekolah dan kemudian juga tentu bagaimana akhlak kita terhadap lingkungan dan alam sekitar” ungkapnya.
Yang terakhir, Irwan menjelaskan pentingnya kesigapan berkarya selaku calon pemimpin masa depan, dengan harapan dapat memberikan manfaat dan menjadi rahmatan lil alamin,
“Nah, inilah pentingnya pengabdian, kita memberikan manfaat bagi seluruh alam, bagaimana kita hadir menjadi rahmatan lil alamin,” pungkasnya.
Sementara Ketua Majelis Dikdasmen NPF PP Muhammadiyah Didik Suhardi menyambut generasi Indonesia emas 2045 ini, dengan semangat inklusif, dengan mengedepankan kerukunan tanpa mengesampingkan ibadah.
“Semakin rukun untuk belajar, semakin tepat melaksanakan ibadahnya baik yang siswa muslim maupun non-muslim dan tentu juga kami berharap tentu karakter pendidikan Muhammadiyah akan memberi bekal yang luar biasa untuk mereka di lingkungan baru,”jelas Didik.
Didik berharap siswa sekolah Muhammadiyah senantiasa diberi ruang yang baik untuk bertumbuh dan berproses, dengan hal itu agar membuat anak senantiasa saling bersinergi antara satu sama lainnya.
“Ketika anak-anak sudah mulai belajar, mereka bisa mengatur waktu, tidak terganggu, tidak terjadi kekerasan dan terjadi saling sinergi, saling kerjasama yang baik antar sekolah, antar madrasah,” tutupnya. (Hizqil)