Film “Sore: Istri dari Masa Depan” yang sedang hangat diperbincangkan, menawarkan lebih dari sekadar romansa fiksi ilmiah. Di balik kisah cinta lintas waktu Sore dan Jonathan, tersembunyi pesan tentang pentingnya waktu.
Esensi dari film ini adalah Sore kembali ke masa lalu untuk memperbaiki masa depan suaminya. Bagaimana dia bisa kembali ke masa lalu? Ya, siapa yang tahu, namanya juga fiksi. Kalau semua bisa dijelaskan, itu bukan film, tapi tutorial fisika kuantum.
Tapi di situlah letak asyiknya film fiksi: kisahnya memang tidak masuk akal, tapi pesannya masuk hati. Lewat cerita lintas waktu yang mustahil terjadi di dunia nyata itu, kita justru diajak merenungi hal yang sangat sangat nyata: waktu adalah amanah dari Allah yang akan dimintai pertanggungjawaban.
Dan di tengah serbuan notifikasi, scroll sosial media tanpa tujuan, dan deadline yang makin agresif ini, film Sore seolah berbisik lirih (tapi menyentil), “Yakin kamu udah manfaatin waktu dengan bener? Yakin?”
Kesadaran akan Waktu itu Penting
Dalam film, Sore kembali ke masa kini Jonathan karena ia tahu: masa depan mereka berdua bisa kacau kalau waktu sekarang disia-siakan. Ia hadir bukan untuk sekadar say hello dan kasih spoiler, tapi untuk membimbing suaminya agar lebih bijak menggunakan waktu.
Dalam kehidupan nyata, sayangnya, kita nggak punya istri dari masa depan yang bisa bantu “backup” masa lalu. Yang kita punya hanyalah waktu yang terus berjalan. Waktu itu ibarat air galon bocor: pelan-pelan habis, tapi nggak bisa diisi ulang.
Pentingnya waktu ini secara implisit disorot dalam QS Adz-Dzariyat ayat 56. Allah berfirman:
وَ مَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَ الْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” [QS. Adz-Dzariyat: 56].
Ayat ini menegaskan bahwa waktu bukan untuk dihamburkan demi hiburan tanpa arah. Tapi seringkali kita malah sibuk dengan dunia, lalu berkata, “Aduh, nggak sempat salat, banyak kerjaan.” Padahal mungkin sempat main TikTok 2 jam. Ironis, ya?
Jangan Biarkan Waktu Terbuang Percuma
Di sepanjang film, Jonathan digambarkan sebagai pria yang terjebak rutinitas dan tentu saja bukan rutinitas yang membangun. Maka datanglah Sore, bukan hanya membawa cinta, tapi juga jadwal baru yang lebih sehat.
Ini sangat nyambung dengan Surah Al-‘Ashr:
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenatan dan saling menasihati untuk kesabaran.” [QS. Al-‘Ashr: 1-3].
Kalau kita perhatikan, Allah bersumpah dengan waktu, lalu langsung bilang bahwa mayoritas manusia itu rugi. Kenapa? Karena waktunya tidak diisi dengan iman, amal, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran.
Kita sering merasa sibuk, padahal yang disibukkan adalah hal-hal yang tak menambah nilai hidup. Seperti Jonathan, mungkin banyak dari kita yang butuh “Sore” atau seseorang yang mengingatkan untuk menata ulang prioritas, sebelum semuanya terlambat.
Waktu sebagai Anugerah dan Penentu Nasib
Sore tahu betul bahwa masa depan bukanlah kejutan, tapi hasil dari pilihan yang diulang setiap hari. Di masa depan yang ia lihat, Jonathan salah langkah. Maka ia kembali ke titik awal agar suaminya bisa membuat pilihan yang lebih baik.
Ini mengingatkan pada QS Muhammad ayat 33:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَلَا تُبْطِلُوٓا۟ أَعْمَٰلَكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul, dan janganlah kamu merusakkan amal-amalmu.” [QS. Muhammad: 33].
Ayat ini menegaskan pentingnya menjaga kualitas amal dan tidak mengisinya dengan hal-hal yang sia-sia. Film Sore menggambarkan dengan gamblang bahwa waktu yang disia-siakan Jonathan berpotensi merusak masa depannya karena keputusannya sendiri.
Nabi Muhammad SAW juga bersabda dalam sebuah hadis:
قال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم لرجلٍ وهو يَعِظُه : اغتنِمْ خمسًا قبل خمسٍ : شبابَك قبل هَرَمِك، وصِحَّتَك قبل سَقَمِك، وغناك قبل فقرِك، وفراغَك قبل شُغلِك، وحياتَك قبل موتِك
“Rasulullah Saw bersabda kepada seorang pria saat menasihatinya: “Manfaatkanlah lima hal sebelum lima hal lainnya: masa mudamu sebelum masa tuamu, kesehatanmu sebelum sakitmu, kekayaanmu sebelum kemiskinanmu, waktu luangmu sebelum kesibukanmu, dan hidupmu sebelum kematianmu.” [Musnad Imam Ahmad].
Hadis ini adalah pedoman manajemen waktu paling keren yang pernah ada. Ringkas, padat, dan sangat aplikatif. Sore mungkin karakter fiksi, tapi hadis ini nyata dan berlaku untuk siapa saja yang ingin hidupnya lebih berarti.
Film Sore: Istri dari Masa Depan mungkin fiksi, tapi pesannya faktual. Ini adalah pengingat visual terbaik bagi kita bahwa setiap detik adalah kesempatan untuk membentuk masa depan yang lebih baik.
Film ini adalah sebuah seruan untuk merenungkan, “Bagaimana kita menggunakan waktu kita hari ini sebelum akhirnya terlambat?”