MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Perempuan memiliki peran strategis sebagai agen perubahan dalam menghadapi berbagai tantangan lingkungan, baik yang bersifat alamiah maupun sosial. Namun, keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan masih belum optimal.
Hal tersebut ditegaskan Ketua Majelis Pembinaan Kader (MPK) Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, Mami Hajaroh, dalam konferensi pers menjelang pelaksanaan ‘Aisyiyah Cadre Camp (ACC) yang akan digelar pada 5–6 Juli 2025 di Yogyakarta.
Mengusung tema “‘Aisyiyah Cadre Camp untuk Membentuk Kader Cabang-Ranting yang Peduli Lingkungan”, kegiatan ini merupakan ikhtiar konkret MPK PP ‘Aisyiyah untuk memperkuat kesadaran dan peran kader perempuan terhadap isu-isu lingkungan sosial dan ekonomi.
“Padahal peran mereka sangat penting dalam menciptakan solusi yang berkeadilan dan berkelanjutan. Namun sayangnya, keterlibatan perempuan dalam pengambilan kebijakan masih belum maksimal,” ungkap Mami pada Jum’at (4/7).
Ia menyoroti berbagai persoalan lingkungan sosial seperti anak terlantar, kekerasan, perdagangan manusia (trafficking), perubahan iklim, sanitasi, migrasi, hingga tekanan psikis yang dialami perempuan. Menurutnya, semua itu menunjukkan kompleksitas tantangan yang dihadapi kelompok rentan seperti perempuan, anak, dan lansia.
Dalam menyikapi hal tersebut, ACC dirancang menggunakan pendekatan andragogi, peeragogi, dan heutagogi, guna melahirkan kader-kader perempuan yang mampu berkontribusi nyata di tengah masyarakat.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tetapi merupakan gerakan kolektif untuk menciptakan perubahan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Ideologi ‘Aisyiyah yang kuat dan pembinaan kader yang intensif adalah fondasi utama dalam membentuk kepemimpinan perempuan berwawasan lingkungan,” tegasnya.
Melalui ACC 2025, MPK PP ‘Aisyiyah berharap lahir kader-kader perempuan yang tidak hanya menjadi agen perubahan, tetapi juga mampu menggerakkan komunitas di sekitarnya untuk lebih peduli terhadap keberlangsungan lingkungan hidup. (Bhisma)