MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAGELANG – Dalam upaya memperkuat silaturahmi dan memperluas pemahaman tentang dakwah internasional, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Tiongkok melakukan kunjungan pengabdian masyarakat dan sosialisasi ke Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Dalam rilis yang diterima redaksi pada Selasa, (17/6), Program Sosialisasi tersebut dihadiri langsung oleh Ketua PCIM Tiongkok Periode 2023-2025, Zanuwar Hakim Atmantika, dan segenap jajaran PCM dan PCMA Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dimana pada forum sosialisasi tersebut, Zanuwar memaparkan bahwa Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) dan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCMA) Tiongkok memiliki penting dalam menjadi jembatan, membangun peradaban, dan kolaborasi global, khususnya dalam konteks hubungan antara Indonesia dan Tiongkok.
“Muhammadiyah, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki potensi besar untuk menjadi jembatan budaya dan agama antara kedua negara. Melalui hubungan yang kuat dan harmonis, Muhammadiyah dapat berkontribusi pada pertukaran antarwarga, pendidikan, dan kerjasama budaya, yang pada gilirannya akan memperkuat hubungan bilateral dan memberikan manfaat bagi kedua negara,” ujar Zanuwar.
Gagasan internasionalisasi Muhammadiyah telah menjadi gagasan yang penting untuk terus direalisasikan, dimana agenda pengembangan Muhammadiyah di kancah internasional telah termaktub pada putusan dan mandat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pada Muktamar ke-47 Muhammadiyah tahun 2015 di Makassar.
Zanuwar juga memaparkan empat poin penting yang menjadi peran strategis Muhammadiyah di Tiongkok.
“Peran strategis Muhammadiyah di Tiongkok terbagi dalam beberapa bagian. Pertama, Jembatan Budaya dan Agama, Kedua, Kolaborasi Pendidikan antar kedua negara yang dapat diwujudkan melalui pertukaran pelajar, dosen, dan pengembangan program Pendidikan Bersama, Ketiga, Pengembangan Ekonomi dan Teknologi terutama dalam konteks transfer teknologi dan keahlian. Keempat, Diplomasi Publik dimana Muhammadiyah dapat terlibat dalam diplomasi public, mempromosikan citra positif Indonesia di Tiongkok, serta membangun hubungan baik dengan berbagai kalangan di sana, dan yang Kelima, Misi Kemanusiaan dimana Muhammadiyah Tiongkok dapat berkontribusi dalam misi kemanusiaan seperti bantuan bencana alam, pelayanan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat,” terangnya.
Peran-peran strategis dari PCIM maupun PCIA ini, menurut Zanuwar perlu untuk terus disosialisasikan terutama pada semua tingkat kepengurusan di persyarikatan. Melalui program kunjungan pengabdian masyarakat dan sosialisasi yang diadakan oleh PCIM Tiongkok ini, diharapkan dapat memberikan kebermanfaatan bagi seluruh masyarakat.
“Peran strategis ini perlu disosialisasikan kepada Masyarakat luas, khususnya kader-kader Muhammadiyah di Indonesia dalam semua Tingkat kepengurusan. Oleh karena itu, perlu adanya sosialisasi mengenai Peran Strategis PCIM Tiongkok dalam Membangun Jembatan Peradaban dan Kolaborasi Global. Dengan adanya sosisalisasi ini, diharapkan keder-kader Muhammadiyah dapat menerima banyak manfaat atas hadirnya PCIM Tiongkok,” jelas Zanuwar. (bhsima)