MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Konflik dan penindasan tak berkesudahan yang dihadapi oleh bangsa Palestina diharapkan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir segera berakhir.
Pengakhiran perang itu, kata Haedar, membutuhkan dukungan dari semua kalangan. Lebih-lebih umat islam yang mengemban amanah sebagai rahmat bagi seluruh alam.
Namun menurutnya, kenyataan berkata lain. Alih-alih bersatu, umat Islam justru lebih sering terpecah suaranya dalam mendukung Palestina merdeka. Haedar berseloroh, umat islam sulit bersatu di dua hal yaitu dalam kalender dan dukungan untuk Palestina.
“Dua hal dalam diri umat islam yang sulit dikompromikan, ketika bicara Palestina dan kalender hijriah,” ungkap Haedar ketika menemui Dubes Palestina disela-sela Peluncuran Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) pada Rabu (25/6) di Convention Hall Unisa Yogyakarta.
Oleh karena itu, Haedar berharap melalui launching Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) bisa jadi kunci untuk membuka persatuan umat islam di seluruh dunia. Sekaligus tanda Komitmen Muhammadiyah mendukung Palestina merdeka.
“Percayalah kami sering, dan terus bersuara untuk mendukung Palestina merdeka. Segala penindasan yang dialami oleh saudara bangsa Palestina pasti akan ada akhirnya,” tutur Haedar.
Tak sebatas promosi perdamaian di bumi Palestina, imbuhnya, Muhammadiyah juga menjaga komitmen dukungan itu dengan aksi konkret dengan memberikan bantuan logistik konsumsi, obat-obatan, dan lain sebagainya, termasuk beasiswa pendidikan bagi anak-anak Palestina.
Haedar menambahkan dukungan yang sama untuk Palestina merdeka juga diberikan oleh Pemerintah Indonesia, sejak awal berdiri Negara Republik Indonesia hingga sekarang bahkan sampai Palestina merdeka.
Duta Besar Palestina untuk Republik Indonesia, H.E. Mr. Zuhair Al-Shun menyampaikan terima kasih atas komitmen dukungan Palestina merdeka dari Muhammadiyah dan Indonesia secara umum.
Secara khusus dia meminta kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir untuk memberikan penguatan dan komitmen kepada relawan Muhammadiyah yang membantu Palestina.
Zuhair Al-Shun melihat, dukungan yang diberikan Muhammadiyah kepada Palestina tidak ada putusnya. Oleh karena itu, dia berharap komitmen yang dimiliki Muhammadiyah tidak pudar – terlebih di diri setiap relawan Muhammadiyah di lapangan.
Melihat proyeksi pembangunan Palestina ke depan, Dubes Zuhair Al-Shun meminta Muhammadiyah untuk terus membuka beasiswa bagi anak-anak Palestina dalam melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah-’Aisyiyah (PTMA).
“Terima kasih yang banyak kami sampaikan ke Muhammadiyah. Kami berharap komunikasi kita (Muhammadiyah-Palestina) tetap berlanjut,” harap Zuhair Al-Shun.