MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAKASSAR – Sekolah Muhammadiyah selain sebagai wadah atau institusi pendidikan juga sebagai ladang untuk berbuat ibadah yang terbaik, maka diperlukan kesucian jiwa untuk mengelolanya.
Pesan itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Irwan Akib pada (13/6) dalam Pendidikan dan Latihan Khusus Pimpinan (Diksuspim) Regional 1 Sulawesi di Kota Makassar.
Mengelola sekolah Muhammadiyah memiliki tantangan tersendiri, memang sulit tapi juga tidak menutup kemungkinan sekolah Muhammadiyah bisa unggul sekaligus berkemajuan. Terlebih ini adalah sekolah Islam modern perintis.
Sebagai sekolah berbasis keagamaan Islam, maka menurutnya Irwan Akib, mengelola sekolah Muhammadiyah membutuhkan keseimbangan antara akal dan jiwa yang suci – logika dan spiritual.
“Dalam mengelola sekolah kita harus ikhlas, jangan hanya mengandalkan akal semata. Tapi juga kesucian jiwa. Perlu keseimbangan antara logika dan spiritualitas,” katanya.
Guru Besar Pendidikan Matematika ini berharap dengan semangat ikhlas, visi yang kuat, dan sinergi yang solid sekolah Muhammadiyah mampu menjawab tantangan zaman dan menjadi pusat keunggulan pendidikan nasional.
Sementara itu, Ketua Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah, Didik Suhardi menuturkan supaya pengelola sekolah-sekolah Muhammadiyah untuk kembali ‘mengembalikan’ keunggulan sekolah Muhammadiyah.
Melihat konteks orang tua murid di zaman sekarang, Didik menyampaikan, masyarakat tidak hanya membutuhkan pendidikan yang terjangkau, namun lebih memilih pendidikan bermutu untuk masa depan anak-anak mereka.
“Kita harus berani melayani segmen masyarakat kelas atas, karena mereka juga butuh pendidikan yang berkualitas. Masyarakat tidak hanya butuh pendidikan murah atau gratis, tapi pendidikan bermutu untuk masa depan anak-anak mereka,” katanya.
Dia berharap, kegiatan ini menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi dan mengurangi permasalahan yang selama ini menghambat kemajuan sekolah. Sekaligus untuk memperkuat nilai-nilai Kemuhammadiyahan.