MUHAMMADIYAH.OR.ID, SURABAYA — Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas mendorong warga Muhammadiyah untuk membangun semangat kemandirian ekonomi melalui penguatan mentalitas wirausaha. Hal itu ia sampaikan pada agenda Pengajian Pencerah Majelis Tabligh PDM Surabaya, Pemberdayaan UMKM Berbasis Komunitas, Ahad (22/6).
Anwar menyoroti pentingnya peran Muhammadiyah Jawa Timur yang selama ini menjadi salah satu pilar kemajuan organisasi secara nasional.
“Muhammadiyah Jatim ini adalah Muhammadiyah yang dibanggakan seluruh warga karena Muhammadiyah Jatim ini adalah Muhammadiyah yang berkemajuan. Itu karena nilai persatuan dan kesatuannya bagus, dan itulah hal terpentingnya,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bukti nyata bahwa keberadaan sekolah dan perguruan tinggi Muhammadiyah di hampir seluruh kota di Jawa Timur. Hal tersebut dinilai menjadi bukti nyata bahwa Muhammadiyah Jawa Timur terus bergerak dan membangun dalam kerangka nilai-nilai berkemajuan.
Penguasaan Ilmu dan Teknologi sebagai Kunci Masa Depan
Melanjutkan ceramahnya yang membahas tema ekonomi UMKM berbasis komunitas tersebut, Anwar berpandangan bahwa masa depan dunia akan dikuasai oleh mereka yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, karena dari sanalah kekuatan ekonomi terbentuk.
“Persaingan masa depan itu adalah persaingan di bidang teknologi dan bisnis. Siapa yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dia akan menguasai ekonomi. Dan siapa yang menguasai ekonomi, dialah yang akan menguasai dunia,” jelas Anwar.
Selanjutnya ia juga turut mengutip pemikiran dari Jeffrey A. Winters dalam bukunya tentang oligarki, serta Noam Chomsky dalam Who Rules the World. Anwar menyampaikan bahwa kekuasaan sejati di sebuah negara bukan terletak pada politisi, birokrat, atau militer, melainkan pada mereka yang menguasai sumber daya material atau kapital.
“Di Amerika, kapital dikuasai oleh Yahudi, makanya Israel bisa hebat karena dimodali Amerika. Di negeri ini, mayoritas kapital dikuasai oleh etnis Tionghoa,” ucap Anwar.
Mentalitas Entrepreneur, Kunci Kebangkitan Ekonomi Umat
Melihat kondisi tersebut, Anwar Abbas menegaskan bahwa umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, harus mulai “berhijrah” bukan secara geografis selayaknya hijrah dari Makkah ke Madinah, namun berhijrah secara mental, dimana ia menilai masyarakat Indonesia khususnya yang tergabung dalam persyarikatan Muhammadiyah masih banyak yang memiliki employee mentality (mentalitas karyawan). Maka ia menyerukan untuk segera merubahnya agar menjadi mentalitas entrepreneur.
“Mentalitas yang paling dominan di Muhammadiyah hari ini adalah employee mentality, sementara saudara-saudara kita dari etnis Tionghoa telah ditopang oleh mentalitas entrepreneur. Maka kita perlu hijrah, terutama dalam mendidik anak-anak kita,”ungkap Anwar.
Anwar menekankan pentingnya membangun kemandirian ekonomi umat melalui pendidikan kewirausahaan yang ditanamkan sejak dini. Ia mengajak Muhammadiyah untuk membekali generasi muda dengan jiwa mandiri dan pemberani dalam menciptakan lapangan kerja sendiri, bukan sekadar menjadi pencari kerja.
“Jika ingin menyongsong masa depan dan menjadikan Muhammadiyah berkemajuan, kita harus menjadikan ‘tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah’. Malu meminta, senang memberi,” ujar Anwar.
Maka ia menutup pesannya dengan analogi bahwa siapa yang ingin menuai hasil baik di masa depan, maka hari ini harus menanam benih yang baik, salah satunya dengan membangun ekosistem entrepreneur berbasis komunitas di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah. (Bhisma)