MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Pesatnya perkembangan industri halal, Mendikdasmen RI sekaligus Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti ungkapkan bahwa halal itu ada empat dimensi.
Hal itu disampaikan Mu’ti pada Selasa (3/6) dalam Talkshow dan Penyerahan Hewan Qurban oleh Huawei I Do Care – CSR Qurban 2025 di Masjid Istiqlal Jakarta, yang diadakan Huawei Indonesia.
Mu’ti menyampaikan, empat dimensi halal itu yang pertama adalah secara unsur material atau zatnya itu halal, kedua halal dari sisi prosesnya, ketiga halal dari sisi cara memperolehnya, dan keempat adalah halal ketika mengonsumsinya.
“Keempat-empatnya ini merupakan satu kesatuan yang membuat halal itu tidak sekadar berkaitan dengan zat yang kita konsumsi,” ungkap Mu’ti.
Pada kesempatan ini dia mengapresiasi berbagai perusahaan termasuk Huawei yang melakukan lompatan gerakan ke bidang ekonomi syariah digital dan juga industri halal.
“Ini menjadi sesuatu yang menarik ketika kita semua memiliki kesadaran bersama tentang pentingnya halal itu dan juga pentingnya kita tidak hanya dalam konteks halal,” imbuh Mu’ti.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris PP Muhammadiyah, Muhammad Izzul Muslimin mengatakan, peran kurban sebagai perekat hubungan sosial di masyarakat. Sebab kurban menjadi ruang inklusif untuk saling bertemu masyarakat yang melintas.
“Kurban memiliki kekuatan luar biasa untuk menyatukan masyarakat karena sifatnya yang inklusif. Siapa saja dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan kurban, dan siapa saja berhak mendapatkan manfaatnya,” kata Izzul.
“Inilah yang menjadikan kurban sebagai instrumen sosial yang memperkuat solidaritas antar sesama,” sambung Izzul.
Proses saling berbagi – di luar persoalan ibadah menurut Izzul merupakan proses hubungan basyariah atau kemanusiaan yang akan membawa keberkahan bagi semua, tidak hanya bagi umat Islam semata.