MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA — Universitas Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta merayakan hari jadinya yang ke-34 dengan tema “Merawat Keunggulan, Memajukan Bangsa” dalam acara yang digelar di Masjid Walidah Dahlan, Unisa, pada Rabu (4/6).
Dalam ceramahnya, Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammad Sayuti, menegaskan bahwa Unisa mencatatkan prestasi luar biasa dengan meraih akreditasi unggul dalam usia yang relatif muda, hanya 34 tahun.
“Ini adalah rekor, menjadi kampus termuda yang meraih akreditasi unggul dalam waktu singkat, dan ini patut kita syukuri,” ujarnya.
Sayuti mengajak seluruh civitas akademika untuk bersyukur menjadi bagian dari Muhammadiyah, organisasi modern yang disebutnya paling tangguh dalam sejarah Indonesia.
“Muhammadiyah memiliki segudang amal usaha yang memberikan manfaat sosial bagi masyarakat luas, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi,” katanya.
Ia juga menyoroti ekspansi pendidikan Muhammadiyah ke kancah internasional, seperti pendirian sekolah di Australia, perguruan tinggi di Malaysia, dan mendirikan institusi pendidikan di Mesir.
Menurut Sayuti, menjadi mahasiswa di kampus Muhammadiyah juga berarti memiliki akses ke jaringan luas yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia.
“Kampus-kampus Muhammadiyah ada di mana-mana, memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam sebuah jaringan yang sangat besar,” tambahnya.
Mengutip visi pendiri Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, Sayuti menjelaskan bahwa organisasi ini lahir dari keikhlasan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Namun, ia mengingatkan tentang dinamika organisasi yang melalui fase pembentukan, perkembangan, kematangan, hingga potensi kemunduran.
Untuk menjaga keberlanjutan, Muhammadiyah dan Unisa harus terus melakukan peremajaan melalui inovasi, ijtihad, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
Sayuti menilai saat ini Muhammadiyah masih di rel yang benar. Hal tersebut dinilai Sayuti dengan memaparkan hasil survei Kompas yang menunjukkan bahwa 91% masyarakat Indonesia memiliki persepsi positif terhadap Muhammadiyah, menjadikannya organisasi dengan citra terbaik di Indonesia, diikuti oleh TNI.
“Ini adalah anugerah yang harus kita syukuri. Untuk tetap sehat dan relevan, Muhammadiyah dan Unisa harus terus bergerak, menghidupkan mesin inovasi dan pelayanan kepada masyarakat,” tegasnya.
Acara Milad ke-34 ini menjadi momentum bagi Unisa untuk memperkuat komitmennya dalam menjaga keunggulan akademik dan berkontribusi memajukan bangsa, sejalan dengan nilai-nilai Muhammadiyah yang kokoh dan berdampak luas bagi masyarakat.
“Jadikan Unisa sebagai tempat terbaik untuk ibadah kita, untuk menjadi dosen, peneliti yang handal. Semoga Unisa nanti jadi kampus yang lebih baik lagi, lebih unggul lagi. Semoga keunggulan ini menjadi pahala untuk mendapatkan surga di akhirat nanti,” tutur Sayuti.