MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALAYSIA – Tak hanya sebagai tempat bertransaksi kuliner soto, Warung Soto Lamongan (Wasola) yang beralamat di Jalan Raja Alang Chow Kit, Kampung Baru, Kuala Lumpur, Malaysia juga tempat transformasi sosial.
Fakta itu disampaikan oleh plt. Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, Darsun Safuan ketika mendapat kunjungan dari rombongan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir pada Selasa (6/5).
Kepada reporter muhammadiyah.or.id, pria kelahiran Panceng, Kabupaten Gresik yang telah mengadu nasib di Negeri Jiran lebih dari 30 tahun ini menceritakan, dulu tak semua tempat di Kuala Lumpur bersih sebagaimana media-media informasikan.
Salah satu tempat yang tak bisa digambarkan ‘baik’ di kawasan Kota Baru Kuala Lumpur adalah Wisma Sabarudin, tempat Wasola berdiri. Fauzi Fathur menyebutnya sebagai Wisma Hitam, sebagaimana orang di sekitar situ menyebutnya.
“Itu tempat sama orang situ sebagai Wisma Hitam, kalau dahulu itu parah sekali, Wisma Sabarudin itu semua orang Kampung Baru sudah tahu,” kata Fauzi Fatkhur sambil mengenang perjuangan anggota PCIM Malaysia.
Dia menjelaskan, Wisma Sabarudin sebagai Wisma Hitam lantaran sering digunakan sebagai tempat pecandu barang terlarang. Namun, pasca Wasola diresmikan pada 2020 para pecandu perlahan-lahan meninggalkan wisma tersebut.
Terlebih saat itu, di Wisma Sabarudin juga telah berdiri Sanggar Belajar yang didirikan oleh PCIM Malaysia untuk anak-anak belajar. Karena dampak baiknya, pemilik wisma sampai mewakaf gunakan tanahnya untuk didirikan tempat mengaji.
“Saking mendengar tempat mengaji di samping itu penuh, kemudian tanahnya di wakaf gunakan. Tanah kosong ini diberikan, kita yang membangunnya sendiri untuk tempat mengaji anak-anak,” katanya.
Adanya Wasola yang selain menjadi warung, juga tempat berkumpulnya anggota PCIM Malaysia dan ada tempat mengaji, secara tidak langsung menjadi penghalau para pecandu barang terlarang yang semula berada di situ kemudian pergi satu persatu.
“Semenjak ada warung inikan kita harus bersih, istilahnya kita jadikan contohlah untuk menjadi bersih. Dahulu orang juga asal aja buang sampah di sini. Dilempar dari atas itu sampah, di bawah tumpah ke mana-mana,” tuturnya mengenang.
Dia bersyukur saat ini Wisma Sabarudin perlahan berubah, lingkungannya semakin bersih baik dari sampah maupun juga para pecandu barang terlarang. Terlebih Wasola telah dikunjungi oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Setelah kunjungan tersebut, Fauzi Fatkhur berharap citra kawasan tersebut semakin baik. Terlebih Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir berteman baik dengan YM Dato’ Sri Anwar Ibrahim.