MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) bersama PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) meluncurkan Zurich Entrepreneurship Program with Muhammadiyah Community (ZEPMU)
Acara tersebut diselenggarakan pada Selasa (6/5) bertempat di Aula H. Moch. Sjarif, Komplek Perguruan Muhammadiyah Rawamangun, Jakarta Timur. Program kolaboratif ini bertujuan membangun ekosistem kewirausahaan berbasis komunitas dengan prinsip ekonomi syariah.
Fokus utama ZEPMU adalah pengembangan sektor agribisnis, penguatan usaha mikro, serta sistem distribusi produk lokal berbasis komunitas Muhammadiyah. Pada tahap awal, program ini diarahkan untuk mendukung kelompok Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) di Cianjur sebagai bagian dari pemulihan ekonomi pasca bencana gempa bumi tahun 2022, sekaligus memperkuat PCM Rawamangun sebagai pusat pengembangan kewirausahaan perkotaan yang berkelanjutan.
Program ZEPMU diresmikan langsung oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Anwar Abbas, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan MPM PP Muhammadiyah, manajemen Zurich Syariah, PCM Rawamangun, serta 40 anggota JATAM Cianjur sebagai penerima manfaat utama.
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas menyoroti pentingnya peran wirausaha dalam menopang ekonomi nasional. Ia menegaskan bahwa kemajuan ekonomi hanya akan tercapai jika bangsa ini mampu mencetak wirausahawan yang berkualitas.
“Entrepreneur adalah pilar utama perekonomian, untuk menunjang keadaan ekonomi diperlukan pencetakan entrepreneur yang berkualitas, maka kerja sama ini menjadi salah satu upaya peningkatan kualitas ekonomi nasional,” ungkapnya.
Menutup sambutannya, Anwar Abbas berharap kolaborasi ini dapat berjalan dengan baik dan memberi manfaat luas.
“Semoga kerja sama ini tidak hanya menguntungkan kedua belah pihak, tetapi juga banyak pihak lain yang terhubung dengan kita semua,” ujarnya.
Ia pun mengutip pesan dari Jenderal Soedirman sebagai penekanan pentingnya persatuan dalam membangun kekuatan. “Jika kalian ingin menang maka kalian harus kuat, untuk bisa kuat kalian harus bersatu, untuk bersatu kalian harus rajin menyambung tali persaudaraan.” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua MPM PP Muhammadiyah, Muhamad Yamin, menegaskan bahwa ZEPMU merupakan kelanjutan dari komitmen Muhammadiyah dalam upaya pemulihan ekonomi masyarakat yang terdampak bencana.
“Tidak lepas dari 2022, saat Cianjur terkena gempa bumi, Muhammadiyah turun tidak hanya membantu rehabilitasi dan rekonstruksi namun juga pada recovery ekonomi. MPM sudah dua tahun turun tangan untuk menumbuhkan, mendampingi dinamika peningkatan daya ungkit dan angkat masyarakat agar tetap bangkit dalam kemandirian,” ungkapnya.
Yamin menambahkan bahwa ZEPMU adalah jembatan untuk memperluas semangat pemberdayaan dari wilayah terdampak bencana ke kawasan urban.
“Kami ingin melanjutkan semangat pemberdayaan dari Jawa Barat ke Jakarta dengan membangun gerakan ekonomi berjamaah berbasis akar rumput, melalui kolaborasi dengan mitra yang memiliki visi dan komitmen serupa, khususnya dalam penguatan ekonomi persyarikatan Muhammadiyah,” jelasnya.
Di sisi lain, Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia, Hilman Simanjuntak, menyatakan bahwa ZEPMU adalah wujud nyata dari komitmen Zurich Syariah dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah yang inklusif.
“ZEPMU merupakan bentuk nyata dari komitmen kami dalam mendukung pengembangan ekonomi syariah yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui program ZEPMU, kami berharap dapat menjadi model kolaborasi strategis yang tak hanya membantu pemulihan ekonomi petani Cianjur pasca gempa 2022,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa kontribusi Zurich Syariah tak hanya sebatas pendampingan, tetapi juga melalui dukungan perlindungan usaha yang relevan.
“Program ini juga memperkuat kemandirian usaha komunitas Muhammadiyah di wilayah perkotaan. Zurich Syariah sebagai penyedia berbagai jenis proteksi berbasis syariah, termasuk produk Asuransi Indeks Cuaca Parametrik Syariah, berharap program ini dapat menyejahterakan petani,” tuturnya.
Ketua PCM Rawamangun-Pulogadung, Sakti Pasaribu, menyampaikan optimismenya bahwa program ini akan menjadi model ekonomi komunitas berbasis syariah yang kuat di kawasan perkotaan. Ia mengatakan, “Semoga menjadi matahari baru bagi Muhammadiyah di bidang ekonomi.”
Acara ditutup dengan seremoni pembukaan simbolis, ditandai dengan penabuhan gendang oleh Anwar Abbas disusul oleh dentingan angklung yang dimainkan serempak oleh seluruh peserta yang hadir dalam agenda peresmian tersebut.
