MUHAMMADIYAH.OR.ID, MALAYSIA – Badan usaha bisnis Warung Soto Lamongan (Wasola) milik Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia mendapat apresiasi dari Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir. Bahkan dia mendorong untuk dikembangkan bercabang-cabang.
Apresiasi dan harapan itu disampaikan Haedar Nashir ketika berkunjung ke Wasola di Kuala Lumpur, Malaysia bersama rombongan pada Selasa (6/5). Turut hadir dalam rombongan Ketua PP Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman, Ketua PP ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini, Bendahara Umum PP Pemuda Muhammadiyah Machhendra Setya Atmaja, Rektor Unisa Yogyakarta Warsiti, dan Rektor UM Cirebon Arif Nurudin.
“Soto yang dikelola oleh kawan-kawan ini enak sekali, bahkan super enak,” kata Haedar setelah menikmati seporsi Soto Lamongan khas Jawa Timur itu.
Sebagai informasi, meski sebagai warung Soto namun di Wasola juga menyediakan mangut lele, rawon, sate kambing, roti canai, dan berbagai minuman segar lainnya. Haedar merekomendasikan bagi warga Muhammadiyah maupun masyarakat umum yang berkunjung ke Kuala Lumpur agar dapat singgah dan memanjakan lidah di Wasola.
Sesuai dengan informasi yang diterimanya, Haedar menyampaikan kalau menu-menu di Wasola ini sudah diterima tak hanya di lidah orang Indonesia, tapi juga oleh masyarakat internasional yang berkunjung ke Wasola.
Keberadaan Wasola ini juga diapresiasi oleh Haedar Nashir sebab menjadi wujud nyata dari etos kemandirian dan kewirausahaan dari PCIM Malaysia. Termasuk juga adanya gedung Ruhama sebagai pusat dakwah Muhammadiyah di Malaysia.
“Oleh karena itu saya sangat mendukung dan berharap lagi nanti ada Wasola satu, dua, sampai Wasola sepuluh dan sebelas. Karena punya ranting istimewa sebanyak sebelas, termasuk juga dengan PRIA (Pimpinan Ranting Istimewa ‘Aisyiyah),” harap Haedar.
Dengan kemandirian dan semangat berkemajuan, Haedat optimis PCIM Malaysia akan mampu mengembangkan Wasola di banyak tempat. Bahkan jika memungkinkan juga membuka usaha-usaha lain yang sesuai dengan kemampuan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua PP ‘Aisyiyah Siti Noodjannah Djohantini juga mengakui kenikmatan rasa Soto Lamongan di Wasola ini. Bahkan dia merasa ini adalah soto terenak dari soto-soto yang pernah dicobanya selama ini.
Namun ada hal yang agak disesalkannya, sebab dia belum bisa merasakan nikmatnya sate kambing khas Wasola ini sebab harus segera bertolak ke bandara untuk pulang kembali ke tanah air. Dia berharap ke depan dapat kembali lagi ke Wasola dalam situasi yang lebih baik.
“Mudah-mudahan temen-temen PCIM PCIA di Kuala Lumpur, Malaysia ini dengan semangat ekonomi berkemajuan,” harap Siti Noodjannah Djohantini.
Sementara itu, Feni salah satu juru masak Wasola yang berspesialisasi memasak Soto menjelaskan bahwa Soto Lamongan di Wasola ini menggunakan resep asli dari ibu yang merupakan orang Lamongan.
“Jadi dulu sejak saya di Lamongan saya ibu sudah belajar masak Soto ini. Jadi ini resep asli Soto Lamongan,” katanya.
Sebagai informasi tambahan, Wasola berada Jalan Raja Alang Chow Kit, Kampung Baru, 50300 Kuala Lumpur tidak jauh dari Tamu Hotel. Buka mulai pagi jam 8, atau lebih awal. Namun menu lengkap baru akan tersedia pada pukul 10.00 waktu setempat.