MUHAMMADIYAH.OR.ID, SRAGEN – Silaturahmi keluarga besar Muhammadiyah Kabupaten Sragen yang digelar pada Sabtu (3/5) berlangsung dengan hangat dan penuh kegembiraan. Turut hadir pada kesempatan tersebut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Mendikdasmen) RI Abdul Mu’ti.
Mu’ti mengungkapkan rasa bahagianya dapat kembali ke Sragen dan bersua dengan warga Muhammadiyah setempat.
“Saya merasa sangat bahagia akhirnya dapat kembali ke Sragen. Saya memang sengaja dan selalu menyempatkan untuk berada di tengah-tengah warga Muhammadiyah di Sragen sebab Sragen ini akan selalu jadi tempat yang istimewa dan memiliki nilai historis tersendiri bagi saya,” ungkap Mu’ti dengan mengenang masa-masanya saat menjadi Ketua Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah.
Lebih lanjut dalam forum silaturahmi tersebut Mu’ti menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kerukunan melalui silaturahim. Ia menyebut, kekuatan umat dan bangsa terletak pada kemampuan untuk bersatu dan membina kerukunan bersama.
“Forum silaturahim ini sangat penting. Kekuatan kita sebagai umat, kekuatan kita sebagai bangsa itu ditentukan oleh persatuan dan kerukunan yang kita bina secara bersama-sama,” jelasnya.
Kemudian, Mu’ti turut menyoroti keunikan bangsa Indonesia yang memiliki ratusan bahasa daerah yang begitu beragam namun mampu bersatu dalam bahasa Indonesia. Dari situ ia turut mengingatkan bahwa banyak sejarah yang mencatat tentang banyaknya bangsa besar yang dulunya hebat namun sekarang menjadi negara yang sakit-sakitan dan hampir runtuh.
“Banyak negara yang dulunya hebat tapi sekarang menjadi negara yang sakit-sakitan. Sebabnya adalah karena mereka tidak mampu mengatasi korupsi dan rakyatnya tidak mampu untuk bersatu,”
“Namun, bangsa Indonesia ini unik dan memiliki keajaibannya tersendiri. Bagaimana bisa negara dengan bahasa daerah sebanyak 718 bahasa bisa bersatu dengan bahasa Indonesia? Tentu tidak ada di negara manapun,” ujar Mu’ti.
Acara silaturahmi ini menjadi momen memperkuat kembali komitmen kebangsaan dan semangat persatuan di kalangan keluarga besar Muhammadiyah, khususnya di Sragen, sekaligus mengukuhkan pentingnya menjadikan nilai-nilai ukhuwah dan keikhlasan sebagai fondasi dalam membangun umat dan bangsa. (bhisma)