MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Muhammadiyah terus bergerak dan membangun, tak hanya dari aspek rohani tapi juga bangunan fisik seperti Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) di bidang pendidikan dan kesehatan.
Bahkan menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir pembangunan yang dilakukan oleh Muhammadiyah ini nyaris tanpa henti. Ketika dirinya datang ke sebuah daerah, selain ada peresmian biasanya digabungkan dengan peletakkan batu pertama pembangunan.
Hal itu disampaikan Haedar pada (24/5) dalam Rapat Kerja PT. Mentari Prima Niaga (MPN) di Dormitory Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Di depan peserta forum ini, Haedar berpesan supaya pembangunan yang tidak boleh asal-asalan.
Sebagai organisasi yang mengutamakan keunggulan, maka keunggulan tersebut harus terepresentasi dalam setiap bangunan yang dimiliki oleh Muhammadiyah. Oleh karena itu, gedung yang dibangun tidak cukup hanya kokoh tapi juga harus modern.
“Keunggulan di tangan bapak ibu semuanya itu harus operasionalkan dalam bentuk manajemen kontraktor. Jadi manajemen kontraktor itu harus unggul dan berkeunggulan,” katanya.
Sementara itu, untuk PT. MPN sebagai salah satu Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) di bidang jasa konstruksi, Haedar berpesan supaya menjadi kontraktor terbaik sebagaimana yang diisyaratkan dalam Surat Al Imran ayat 110.
“Jadi MPN, apalagi membawa nama Muhammadiyah itu harus menjadi yang terbaik,” katanya.
Meski di internal Persyarikatan menjadi ceruk pasar tersendiri bagi PT. MPN, namun Haedar juga mengingatkan supaya tetap membangun kolaborasi dan jaringan dengan eksternal Muhammadiyah, termasuk dengan pemerintah.
Dalam membangun dan mengembangkan lini usaha bisnis melalui BUMM, kata Haedar, supaya nilai mendasar yang dimiliki Muhammadiyah tidak boleh lepas. Terlebih untuk bisnis jasa konstruksi di mana tantangan dan godaan begitu banyak dihadapi.