MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Nasyiatul Aisyiyah (NA) merayakan Milad ke-94 tahun Masehi atau 97 tahun Hijriah dengan penuh semangat dan refleksi perjuangan panjang.
Dalam peringatan ini, Ketua Umum Nasyiatul Aisyiyah, Ariati Dina Puspitasari, menyampaikan pidato yang menegaskan komitmen organisasi dalam menguatkan peran perempuan muda sebagai agen perubahan di tengah dinamika zaman.
Mengusung tema “Perempuan Tangguh Cerahkan Peradaban,” milad kali ini tidak hanya menjadi momen perayaan usia, tetapi juga momentum untuk memperkuat arah gerak perjuangan Nasyiatul Aisyiyah ke depan.
Dalam pidatonya, Ariati menyampaikan bahwa perempuan tangguh adalah mereka yang mampu menghadapi tantangan sekaligus menjadi pelopor perubahan dengan berbekal kekuatan iman, jasmani, prinsip Al-Ma’un, dan kesetaraan akses.
“Nasyiatul Aisyiyah telah membuktikan bahwa ketangguhan membutuhkan keberanian untuk terus belajar, kekuatan untuk tetap berdiri di tengah ujian, dan ketulusan untuk melayani tanpa pamrih,” ujar Ariati pada Jum’at (16/5).
Ia juga menyoroti tantangan zaman yang semakin kompleks, seperti krisis identitas hingga persoalan moral dan kemanusiaan.
Namun, Ariati optimistis bahwa nilai-nilai Islam berkemajuan, spirit keluarga muda tangguh, dan semangat kolektif kolegial menjadi kekuatan utama kader Nasyiatul Aisyiyah dalam menjawab berbagai tantangan tersebut.
Menutup pidatonya, Ariati mengajak seluruh kader dan simpatisan untuk memperkuat militansi, memperluas kebermanfaatan, dan terus hadir di tengah masyarakat sebagai perempuan muda yang tangguh dan mencerahkan.
“Jadilah pelita untuk peradaban dengan cinta, kecerdasan, dan keteladanan,” pungkasnya.
Milad ini menjadi refleksi bahwa hampir satu abad kiprah Nasyiatul Aisyiyah telah memberikan kontribusi nyata dalam membangun bangsa, mendidik generasi, dan menyuarakan keadilan sosial melalui kekuatan perempuan muda berkemajuan.