MUHAMMADIYAH.OR.ID, JAKARTA – Refleksi Milad ke-94 Nasyiatul Aisyiyah, Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrohman ajak teladani tokoh pendahulu yang berjuang untuk kemerdekaan bangsa.
Hal itu disampaikan dr. Agus pada Sabtu (31/5) dalam Refleksi Milad ke-94 Tabligh Akbar Nasyiatul Aisyiyah. Refleksi perjuangan masa lalu kemudian dikonstruksi oleh Nasyiah untuk menyusun perjuangan dan kontribusi di masa depan.
“Sebagai gerakan perempuan muda Islam berkemajuan ini, kiprah apa lagi yang akan disusun dan diberikan Nasyiah kepada umat dan bangsa yang kita cintai ini,” katanya.
Perjalanan panjang yang telah ditempuh oleh Nasyiah selama hampir 100 tahun, katanya, diperlukan keteguhan dan komitmen yang sama untuk memajukan umat dan bangsa – termasuk melalui diaspora di berbagai lini.
Perempuan muda Islam Berkemajuan diharapkan siap untuk berdiaspora, mengisi ruang-ruang kosong dan siap tampil di ruang publik yang dibutuhkan oleh umat dan bangsa.
“Jangan jadi kader yang jago kandang, bahwa pesan senior kita di manapun kita harus memberi manfaat. Kita digodok di NA lalu bersiaplah untuk tampil untuk meneruskan kiprah-kiprah para pendahulu bangsa ini,” katanya.
Peran-peran tokoh persyarikatan di masa awal tidak cukup hanya jadi kebanggaan, tapi harus dijaga dan teruskan kiprahnya. Saat ini mungkin masih era kita, akan tetapi di masa depan adalah milik generasi muda masa sekarang.
Kader-kader potensial harus disiapkan untuk menjadi penerus perjuangan tokoh bangsa ini. Pada Milad ke-94 Nasyiatul Aisyiyah, dr. Agus meminta untuk menjaga martabat Persyarikatan di manapun berada.
“Kita ini adalah gerakan dalam rangka menjaga spirit Islam Berkemajuan, yang kemudian kita tampil dengan gerakan Islam wasathiyah. Maka kita tampilkan itu dengan baik,” katanya.
Pesan tersebut juga ditujukan dr. Agus tidak hanya kepada kader Nasyiatul Aisyiyah, tapi juga untuk kader di Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) yang lain seperti Pemuda Muhammadiyah, IPM, TS, HW, dan seterusnya.