MUHAMMADIYAH.OR.ID, IRAN – Majelis Hukum dan Ham (MHH) Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengirim delegasinya untuk mengikuti ajang prestisius Eastern Conference on Human Rights yang digelar di Iran.
Agenda Konferensi Internasional ini diadakan di 2 kota besar negara Iran yaitu Tehran dan Qom pada Senin-Rabu, (28-30/4) dengan dihadiri oleh 30 negara yang membahas mengenai perlindungan HAM di kawasan Timur Tengah sebagai isu utama dalam pembahasan di forum ini.
Melalui perwakilannya, Satria Unggul Wicaksana selaku Ketua Bidang HAM dan Jaringan Lembaga MHH PP Muhammadiyah menyebut bahwa kiprah nyata dan pendekatan yang dilakukan Muhammadiyah tidak hanya berbasis pada nilai universal HAM melainkan juga berakar kuat pada basis nilai-nilai keislaman yang moderat dan inklusif.
“Pendekatan yang dilakukan Muhammadiyah tidak hanya berbasis pada nilai-nilai universal HAM, tetapi juga berakar kuat pada prinsip-prinsip ajaran Islam rahmatan lil alamin,” jelas Satria.
Pemaparan Satria yang juga merupakan seorang Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Surabaya tersebut mendapat respon yang hangat dan positif dari para delegasi yang hadir.
“Forum Internasional ini merekomendasikan agar model advokasi berbasis masyarakat sipil seperti yang dilakukan Muhammadiyah dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan gerakan HAM di negara-negara Timur (Eastern States),” imbuhnya dalam forum tersebut.
Kontribusi Muhammadiyah selaku perwakilan Indonesia dinilai dapat menjadi contoh kolaborasi strategis antara agama, masyarakat sipil, dan nilai-nilai hak asasi. Partisipasi aktif persyarikatan dalam forum Internasional menunjukan komitmen dalam memperkuat perannya dalam mendorong sektor akademik dan sosial khususnya dalam hal perlindungan HAM pada lingkup global. (bhisma)