MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA -Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) memiliki peran penting sebagai duta organisasi di setiap negara.
Selain itu, PCIM juga berperan membawa persyarikatan sesuai dengan prinsip, pemahaman, dan ideologi baik dalam keumatan, kebangsaan, bahkan dalam kehidupan kemanusiaan yang universal.
“Peran PCIM jauh lebih berat karena harus menghadapi dunia yang bersifat global yang dinamikanya itu bukan hanya antar negara tetapi juga kekuatan-kekuatan masyarakat atau bangsa di negara itu,” ujar Haedar dalam Ideopolitor Muhammadiyah Internasional yang diadakan Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah pada Sabtu (31/5) bertempat di Ruang Pusat Syiar Digital Muhammadiyah (PSDM).
Haedar juga menekankan berbagai peluang yang dapat diperankan PCIM sebagai duta organisasi. Maka dengan pemahaman yang dibawa oleh Muhammadiyah, Haedar mengimbau para kader PCIM untuk senantiasa bersifat moderat dalam menjalankan perannya, serta tidak mengabaikan keadaan atau situasi-situasi yang terjadi di negara setempat.
“Ada banyak peluang dan pilihan yang dapat kita ambil. Kebijakan atau policy ini sangat beragam disetiap negara, maka itulah pentingnya bersikap moderat di Muhammadiyah. Kita punya peluang yang lebih, dan saya percaya suatu saat Muhammadiyah akan terus berkembang di setiap negara, karena apa yang kita kerjakan itu akan memberi respon perubahan,” jelas Haedar.
Haedar dalam kesempatan itu juga menekankan bagaimana peran PCIM dalam menjalankan roda organisasi. Ia menyebut, kerangka berfikir Islam Berkemajuan akan sangat dibutuhkan untuk menggerakkan dakwah persyarikatan.
“Maka Muhammadiyah relatif sudah mencukupkan pemikiran keislaman pada apa yang menjadi rumusan-rumusan resmi. Ada fase-fase pengembangan seperti Muktamar, maka dalam pemahaman keislaman itu Muhammadiyah bersifat bayani, burhani, irfani yang terinterkoneksi,” papar Haedar.
Terakhir, Haedar berharap kedepan sistem organisasi di Muhammadiyah dapat semakin maju, modern dan profesional. Ia juga mengharapkan bahwa peran Amal Usaha Muhammadiyah di berbagai penjuru dunia dapat terus menjadi kekuatan besar Muhammadiyah dalam mendidik bangsa.
“Sistem organisasi kita ini harus semakin maju, semakin modern, semakin profesional. AUM itu sebagai salah satu kekuatan dari Muhammadiyah,” pungkas Haedar.
Sementara Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah Bachtiar Dwi Kurniawan, menjelaskan forum Ideopolitor yang telah diadakan di berbagai wilayah di Indonesia dan di lingkup Internasional ini juga diharapkan dapat semakin memperkuat kaderisasi dan ideologi Muhammadiyah dimanapun para kader tersebut berada.
“MPKSDI berperan untuk menyampaikan pemahaman ideologi, pemahaman keislaman. Oleh karena itu kami bertugas untuk memperkuat kaderisasi dan ideologi dimanapun kader berada. Maka perjuangan dakwah kita ini harus terus berlanjut untuk memperkuat arah gerak dan ideologi Muhammadiyah khususnya di luar negeri,” ujar Bachtiar.
Perlu diketahui, poin penting dari diadakannya Ideopolitor Muhammadiyah Internasional ini adalah sebagai wadah penyelarasan Ideologi organisasi kepemimpinan dan kaderasasi yang lebih sistematis dan progresif serta sebagai wadah diskusi untuk menjalankan program persyarikatan dan meneruskan kiprah dan dakwah organisasi di masa depan. (Bhisma)