Rabu, 20 Agustus 2025
  • AR
  • EN
  • IN
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
No Result
View All Result
  • Login
Muhammadiyah
No Result
View All Result
  • KABAR
  • OPINI
  • HUKUM ISLAM
  • KHUTBAH
  • MEDIA
  • SEJARAH
  • TOKOH
Home Artikel

19 Mei Kebangkitan Perempuan Indonesia

by timredaksi
3 bulan ago
in Artikel, Berita
Reading Time: 5 mins read
A A
‘Aisyiyah Tak Kenal Lelah Berjuang Demi Kemajuan Perempuan

Refleksi Milad ke 108 ’Aisyiyah

Oleh: Irwan Akib (Ketua PP Muhammadiyah)

Sejak berdirinya 19 Mei 1917 hingga usia yang ke 108, ‘Aisyiyah yang dirintis oleh Nyai Ahmad Dahlan hingga saat ini tak pernah berhenti melakukan kerja-kerja pencerahan dengan berbagai aktivitas,  khususnya kepada kaum perempuan. ‘Aisyiyah sendiri hadir diawali dengan pengajian Sopo Tresno (siapa suka, siapa cinta) pada tahun 1914,  pengajian khusus perempuan oleh Kiai Dahlan. Kemudian dalam perkembangannya pada tahun 1923 menjadi bagian Muhammadiyah dan pada tahun 1927 menjadi bagian ‘Aisyiyah.

Tidak sedikit kiprah ‘Aisyiyah dalam membangkitkan semangat kaum perempuan, berbagai usaha dilakukan seperti berdirinya taman kanak-kanak ‘Aisyiyah pada tahun 1919, bahkan menjadi taman kanak-kanak pertama di Indonesia, merintis berdirinya majalah Suara ‘Aisyiyah pada tahun 1926 sebagai media informasi dan komunikasi sekaligus media pencerahan khususnya bagi kaum perempuan, menjadi media yang strategis dalam memberikan perluasan pengetahuan dan penyadaran kepada warga ‘Aisyiyah khususnya dan peran perempuan dalam domestik dan publik (Suara ‘Aisyiyah). Suara ‘Aisyiyah sendiri merupakan majalah perempuan tertua di Indonesia, berbagai amal usaha lain seperti rumah bersalin, poliklinik dan Perguruan Tinggi

MateriTerkait

Unimus Diminta Hadirkan Spirit Ibadah dan Dakwah dalam Setiap Kiprah

Siap Tayang! Film Dokumenter Siti Walidah Inisiasi LBSO PP ‘Aisyiyah

Dakwah Sirriyyah dan Jahrīyyah Rasulullah: Refleksi dari Sirah Nabawiyah

Kongres perempuan pertama 22-26 Desember 1928, yang kemudian tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai hari ibu,  ‘Aisyiyah bersama komponen perempuan lainnya menjadi bagian penting dari kongres tersebut. Menurut catatan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam buku yang berjudul “Biografi Tokoh Kongres Perempuan Indonesia Pertama” diterbitkan tahun 1991, tercatat 2 orang dari Aisyiyah sebagai panitia kongres yaitu Sitti Munjiah sebagai wakil ketua dan Sitti Hajinah sebagai anggota. Mereka berdua tidak hanya sekedar aktif sebagai panitia dan peserta kongres, tetapi juga mendapat kesempatan menyampaikan ide-idenya melalui pidato dan prasaran. Siti Munjiah mendapat kesempatan menyampaikan pidato, naskah resmi pidato beliau juga menjadi lampiran dari buku yang diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, sedang Siti Hajinah menyampaikan prasaran dalam bentuk makalah.

Dalam pidatonya pada kongers tersebut, Siti Munjiah menilai bahwa kongres sebagai peristiwa yang tinggi nilainya karena secara langsung memberi keuntungan besar dan menambah banyak kenalan. Pada bagian lain beliau membahas terkait budaya barat yang semakin digandrungi oleh generasi muda saat itu khusus para muda-mudi. Sitti Munjiah mengatakan bahwa walaupun bangsa kita telah mempunyai adat istiadat dan kesusilaan yang halus namun masuknya budaya barat akan besar pengaruhnya bagi budaya kita. Besarnya pengaruh itu membuat mereka berpendapat bahwa budaya barat itu molek, indah, berkilau-kilau dan sebagainya, maka bila sampai pada pendapat yang demikian itu tergelincirlah bangsa kita itu. Mereka yang baru tenggelam dan tergila-gila terhadap budaya barat itu menganggapnya apa yang dimiliki jelek, hina-dina dan tidak menarik. Menurut Siti Munjiah kebudayaan yang berasal dari barat itu bukanlah seluruhnya tidak baik, tetapi ada pula yang perlu diambil, mana yang baik dan pantas ditiru, sedang yang sekiranya tidak baik harus dihindarkan. Semuanya itu harus dilakukan seleksi secara cermat, tenang dan dipertimbangkan dengan pikiran yang sehat. Pengetahuan dari·barat tidaklah semuanya diambil alih secara utuh oleh bangsa kita. Apa yang kita kehendaki dan belum tercapai hendaklah terus diusahakan. dan dilaksanakan sebagaimana mestinya. Dengan cara ini berarti dapat mempertinggi derajat bangsa. (dikutip dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1991)

Pada bagian awal pidatonya St. Munjiah  mengatakan bahwa dengan adanya gerakan ini, maka mulai sadar dan bangunlah bangsa kita perempuan Indonesia dari tidumya yang nyenyak; secara yang berderu-deru, senantiasa berhampiran dengan telinga mereka, dan memang sudah waktu kita kaum perempuan mulai maju selangkah kedua seterusnya, sebab matahari sudah terbit menyinari yang sangat silau. Mereka bangkit kalau-kalau ketinggalan untuk mencapai kemajuannya. Dengan ini maka timbul duka citanya dengan kemajuannya. Dengan ini maka timbul duka citanya dengan ikhtiar sehingga dapat mengadakan kongres ini hari.

Penggalan pidato ibu Siti Munjiah tersebut menggambarkan bahwa beliau memiliki pikiran terbuka dan wawasan yang luas dan pengetahun mendalam Islam dan kemajuan ummat. Beliau tidak serta merta menolak semua yang dari barat, tetapi menerima dengan selektif  sehingga budaya bangsa tidak tercerabut dari akarnya, dan penerimaan terhadap budaya barat yang positif dan sesuai dengan budaya bangsa akan memperkaya budaya bangsa. Perempuan tidak harus terkungkung dan juga tidak boleh bebas sebebas-bebasnya, menerima apa saja yang datangnya dari barat. Pamahamanya terhadap agama dan kemajuan serta kempauan beliau memfungsikan akalnya secara jernih menjadikan beliau terbuka melakukan adopsi terhadap budaya luar yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan kebudayaan bangsa.

Bagi Aisyiyah menurut Siti Munjiah pertemuan kongres ini telah lama didambakan, sehingga St Munjiah merasa bersyukur kepada Allah dan berdoa akan gerakan itu dapatlah diperpanjang usianya dengan banyak buah usahanya. Pertemuan semacam ini bukan hanya menambah banyak kawan, teman saling berbagi pengalama dan saling berbagi ilmu, tetapi melalui kongres ini kaum perempuan Indonesia dapat beramah-ramahan untuk membahas masalah bersama.

Utusan Aisiyiah lainya yaitu St Hajinah, disamping sebagai anggota panitia juga aktif dalam forum tersebut dan menyajikan makalah berjudul “Persatuan Manusia”, yang menguraikan pentingnya persatuan berbagai kelompok masyarakat demi terwujudnya kehidupan yang lebih maju. Persatuan merupakan alat mencapai tujuan utama seperti kebahagiaan, kesejahteraan dan kemakmuran. Jalan menghadirkan persatuan ditempuh melalui bergaul, berhubungan, memelihara persaudaraan dan membicarakan hal ihlwal yang perlu dilakukan bersama.

Penggalan makalah yang disampaikan St. Hajinah menggarkan buah pikiran yang maju, inklusif dan memikirkan kepentingan yang lebih luas. Ini juga memberi gambaran bahwa isitilah maju berkemajuan di Aisyiyah maupun Muhammadiyah bukan hal yang baru, kemajuan telah lama menjadi bagian dari upaya Aisyiyah memahami agama Islam. Bagi Aisiyah maupun Muhammadiyah agama Islam haruslah berkemajuan sehingga dapat menjadi rahmat bagi semuanya. Isitilah maju berkemajuan juga dapat dilihat dari salah satu tulisan St. Hajinah di majalah Suara Aisiyah yang dia pimpin. Beliau menulis mengenai “kemajuan” sebagai berikut. “Pembaca tidak salah, bahwa bangsa Jawa sekarang senang terhadap kemajuan atau senang maju. Tetapi sayang mereka belum mengerti benar apa yang dimaksud dengan kemajuan itu. Karena itu apabila mereka dilarang agar tidak bepergian atau berdandan (yang berlebihan), mereka akan menjawab, “Inikan jaman kemajuan”. Bila disuruh menyapu lantai, mereka akan menggerutu, “Sudah maju masih disuruh nyapu”. Apalagi bila diberi tahu bahwa ada tingkah lakunya yang tidak pantas, mereka akan menjawab, “Kolot (kuno)!”

Aktivitas ‘Aisyiyah dalam meperjuangkan kebangkitan perempuan dan memberi pencerahan telah melahirkan tidak sedikit tokoh perempuan yang memiliki peran penting di negeri ini, kita bisa mencatat bahwa guru besar perempuan pertama di Indonesia adalah kader dan mantan Ketua Umum PP Aisyiyah, yaitu Prof. Dr. Barorah Barid, Rektor IAIN (UIN) perempaum pertama adalah rektor IAIN Alauddin Makassar Prof. Dr. Hj.  Andi Rasdiana Amir juga kader Aisyiyah dan banyak tokoh perempuan yang lahir dari rahim Aisyiyah

Selain itu salah satu upaya fenomenal Aisyiah dalam mencerhkan ummat adalah melalui lembaga pendidikan. Bukan hanya TK dan PAUD, tetapi juga perguruan tinggi. Salah satu perguruan tingga Aisyiyah yang megah dan unggul adalah Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, yang merupakan transfromasi dari STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, disamping itu  juga hadir beberapa PTA di beberapa wilayah yang dikelolah secara mandiri oleh ‘Aisyiyah. UNISA Yogyakarta sendiri telah terakreditasi Unggul dari BAN PT dan telah memiliki Fakultas Kedokteran, juga memiliki kampus yang mewah dengan fasilitas belajar yang modern.

‘Aisyiyah merupakan organisasi wanita satu-satunya di dunia yang memiliki Perguruan Tinggi, tentu ini lahir bukan kerja asal jadi dan bukan sesuatu yang datang tiba-tiba, tetapi merupakan hasil pemikiran maju dari para pengurus Aisyiyah yang memang selalu berpikiran maju dan selalu menjadi pioner dalam kemajuan, memiliki visi yang jauh kedepan memikirkan kaum perempuan khususnya agar tidak lagi menjadi warga kelas kedua, Aisyiah berpikir bahwa laki-laki dan perempuan memiliki derajat yang dengna masing-masing kelebihan dan kekurangan, sehingga mereka harus mendapatkan yang setara dengan laki-laki.

Kehadiran dua tokoh ‘Aisyiyah pada kongres perempuan pertama bukan hal yang tiba-tiba, dan tidak sekadar hadir sebagai panitia dan peserta, keduanya menjadi pembicara dalam forum tersebut. Munjiah mengatakan bahwa pertemuan semacam itu sudah lama didambakan oleh ‘Aisyiyah. ‘Aisyiyah sebelum dan sesudah kongres tersebut, terus aktif membangkitkan semangat perempuan, aktif memberi pencerahan demi kemajuan kaum perempuan.

Bila tanggal 20 Mei diperingati sebagai hari kebangkitan Nasional sesuai tanggal berdirinya Budi utomo, maka ketika kita menelusuri perjalanan panjang Aisyiyah sejak berdirinya sampai saat ini, kita akan menemukan berbagai aktivitas untuk membangkitkan semangat perempuan untuk maju dan berkemajuan, dan tidak sedikit kiprah Aisyiyah sebagai pioner dalam upaya mengangkat derajat perempuan, melepaskan perempuan dari kunkungan kebodohan dan ketertinggalan, mengangkat derajat perempuan untuk tidak terus-terus menjadi warga kelas kedua setelah laki-laki, melakukna pencerahan dengan berbagai aktivtias dan amal usahanya. Oleh karena itu tidak berlebihan dan menjadi pantas dan layak bila

19 Mei hari Kebangkitan Perempuan Indonesia,

sesuai tanggal berdirinya ’Aisyiyah

Selamat milad ke 108 ’Aisiyah,

terus hadir mencerahkan dan memajukan kaum perempuan sejagad.

ShareTweetSendShareShare
Previous Post

Hadir di Kabupaten Semarang, Haedar Resmikan Lima Amal Usaha Baru

Next Post

Salmah Orbayinah : Perkembangan PCIM PCIA Australia dan MAC Membanggakan

Baca Juga

Unimus Diminta Hadirkan Spirit Ibadah dan Dakwah dalam Setiap Kiprah
Berita

Unimus Diminta Hadirkan Spirit Ibadah dan Dakwah dalam Setiap Kiprah

19/08/2025
Sesepuh PCM Batur, Mbah Faizin Ungkap Sejarah Nyai Walidah Dakwah Naik Kuda ke Batur Banjarnegara
Berita

Siap Tayang! Film Dokumenter Siti Walidah Inisiasi LBSO PP ‘Aisyiyah

19/08/2025
Doa Khusus Saat Malam Lailatul Qadar
Berita

Dakwah Sirriyyah dan Jahrīyyah Rasulullah: Refleksi dari Sirah Nabawiyah

19/08/2025
Jalan Panjang Muhammadiyah Menyiapkan Tangga Kemerdekaan Indonesia
Artikel

Kiprah Kiai Ibrahim, Kiai Hisyam, dan Kiai Mas Mansur dalam Sejarah Muhammadiyah

19/08/2025
Next Post
Salmah Orbayinah : Perkembangan PCIM PCIA Australia dan MAC Membanggakan

Salmah Orbayinah : Perkembangan PCIM PCIA Australia dan MAC Membanggakan

Wujudkan Ketahanan Pangan, ‘Aisyiyah Kembangkan Program Berbasis Qaryah Thayibah

Wujudkan Ketahanan Pangan, 'Aisyiyah Kembangkan Program Berbasis Qaryah Thayibah

Milad ke 108 ‘Aisyiyah Kembangkan Program Ketahanan Pangan Berbasis Qaryah Thayibah

Milad ke 108 ‘Aisyiyah Kembangkan Program Ketahanan Pangan Berbasis Qaryah Thayibah

BERITA POPULER

  • Tujuh Alasan Mengapa Al Quran Diturunkan secara Bertahap

    Empat Tahapan Interaksi yang Baik dengan Al-Qur’an: Pelajaran dari KH. Ahmad Dahlan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Jenderal Soedirman: Kader Muhammadiyah yang Menyala di Arena Kebangsaan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perguruan Tinggi Muhammadiyah Baru di Bojonegoro Siap Cetak Generasi Technopreneur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prinsip Ittiḥād al-Maṭāliʿ adalah Pendapat Jumhur Ulama dalam Penetapan Kalender Hijriah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Majelis Tabligh Kembangkan Quranic Botanical Garden, Kiai Saad Ibrahim: Jangan Lupa Tanam Durian

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 110 Tahun Suara Muhammadiyah Menjadi Mercusuar Pencerahan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Kampung Bersejarah yang Menjadi Titik Lahir dan Perkembangan Muhammadiyah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gejolak Sosial dan Makna Kemanusiaan dalam Perspektif Al-Qur’an

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kementerian PU RI Bersinergi dengan Muhammadiyah Bangun Pondasi Negeri yang Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Majelis

  • Tarjih dan Tajdid
  • Tabligh
  • Diktilitbang
  • Dikdasmen dan PNF
  • Pembinaan Kader dan SDI
  • Pembinaan Kesehatan Umum
  • Peminaan Kesejahteraan Sosial
  • Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
  • Pendayagunaan Wakaf
  • Pemberdayaan Masyarakat
  • Hukum dan HAM
  • Lingkungan Hidup
  • Pustaka dan Informasi

Lembaga

  • Pengembangan Pesantren
  • Pengembangan Cabang Ranting
  • Kajian dan Kemitraan Strategis
  • Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
  • Resiliensi Bencana
  • Amil Zakat, Infak dan Sedekah
  • Pengembang UMKM
  • Hikmah dan Kebijakan Publik
  • Seni Budaya
  • Pengembangan Olahraga
  • Hubungan dan Kerjasama Internasional
  • Dakwah Komunitas
  • Pemeriksa Halal dan KHT
  • Pembinaan Haji dan Umrah
  • Bantuan Hukum dan Advokasi Publik

Biro

  • Pengembangan Organisasi
  • Pengelolaan Keuangan
  • Komunikasi dan Pelayanan Umum

Ortom

  • Aisyiyah
  • Pemuda Muhammadiyah
  • Nasyiatul Aisyiyah
  • Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah
  • Ikatan Pelajar Muhammadiyah
  • Tapak Suci Putra Muhammadiyah
  • Hizbul Wathon

Wilayah Sumatra

  • Nanggroe Aceh Darussalam
  • Sumatra Utara
  • Sumatra Selatan
  • Sumatra Barat
  • Bengkulu
  • Riau
  • Kepulauan Riau
  • Lampung
  • Jambi
  • Bangka Belitung

Wilayah Kalimantan

  • Kalimantan Barat
  • Kalimantan Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara

Wilayah Jawa

  • D.I. Yogyakarta
  • Banten
  • DKI Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur

Wilayah Bali &

Kepulauan Nusa Tenggara

  • Bali
  • Nusa Tenggara Barat
  • Nusa Tenggara Timur

Wilayah Sulawesi

  • Gorontalo
  • Sulawesi Barat
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tenggara
  • Sulawesi Selatan

Wilayah Maluku dan Papua

  • Maluku Utara
  • Maluku
  • Papua
  • Papua Barat
  • Papua Barat daya

Cabang Istimewa

  • PCIM Kairo Mesir
  • PCIM Iran
  • PCIM Sudan
  • PCIM Belanda
  • PCIM Jerman
  • PCIM United Kingdom
  • PCIM Libya
  • PCIM Malaysia
  • PCIM Prancis
  • PCIM Amerika Serikat
  • PCIM Jepang
  • PCIM Tunisia
  • PCIM Pakistan
  • PCIM Australia
  • PCIM Rusia
  • PCIM Taiwan
  • PCIM Tunisia
  • PCIM TurkI
  • PCIM Korea Selatan
  • PCIM Tiongkok
  • PCIM Arab Saudi
  • PCIM India
  • PCIM Maroko
  • PCIM Yordania
  • PCIM Yaman
  • PCIM Spanyol
  • PCIM Hongaria
  • PCIM Thailand
  • PCIM Kuwait
  • PCIM New Zealand

Kategori

  • Kabar
  • Opini
  • Hukum Islam
  • Khutbah
  • Media
  • Tokoh

Tentang

  • Sejarah
  • Brand Guideline

Layanan

  • Informasi
  • KTAM

Ekosistem

  • Muhammadiyah ID
  • MASA
  • EventMu
  • BukuMu
  • SehatMu
  • KaderMu
  • LabMu

Informasi

  • Redaksi
  • Kontak
  • Ketentuan Layanan
© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • AR icon bendera arab
  • EN
  • ID bendera indonesia
  • Home
  • Organisasi
    • Anggota Pimpinan Pusat
    • Keputusan Muktamar Ke-48
      • Risalah Islam Berkemajuan
      • Isu – Isu Strategis Keumatan, Kebangsaan dan Kemanusiaan Universal
      • Keputusan Lengkap
    • Majelis
      • Majelis Tarjih dan Tajdid
      • Majelis Tabligh
      • Majelis Diktilitbang
      • Majelis Dikdasmen dan PNF
      • Majelis Pembinaan Kader dan SDI
      • Majelis Pembinaan Kesehatan Umum
      • Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial
      • Majelis Ekonomi, Bisnis dan Pariwisata
      • Majelis Pendayagunaan Wakaf
      • Majelis Pemberdayaan Masyarakat
      • Majelis Hukum dan HAM
      • Majelis Lingkungan Hidup
      • Majelis Pustaka dan Informasi
    • Lembaga
      • Lembaga Pengembangan Pesantren
      • Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid
      • Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis
      • Lembaga Pembinaan dan Pengawasan Keuangan
      • Lembaga Resiliensi Bencana
      • Lembaga Amil Zakat, Infak dan Sedekah
      • Lembaga Pengembang UMKM
      • Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
      • Lembaga Seni Budaya
      • Lembaga Pengembangan Olahraga
      • Lembaga Hubungan dan Kerjasama Internasional
      • Lembaga Dakwah Komunitas
      • Lembaga Pemeriksa Halal dan KHT
      • Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah
      • Lembaga Bantuan Hukum dan Advokasi Publik
    • Biro
      • Biro Pengembangan Organisasi
      • Biro Pengelolaan Keuangan
      • Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum
    • Profil
      • AD/ ART Muhammadiyah
      • Sejarah Muhammadiyah
      • Lagu Sang Surya
      • Organisasi Otonom
      • Cabang Istimewa/Luar Negeri
    • Ideologi
      • Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
      • Masalah Lima
      • Kepribadian Muhammadiyah
      • Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah
      • Khittah Muhammadiyah
      • Langkah Muhammadiyah
    • Daftar Anggota
  • Opini
    • Budaya Lokal
    • Filantropi & Kesejahteraan Sosial
    • Pemberdayaan Masyarakat
    • Lingkungan & Kebencanaan
    • Masyarakat Adat
    • Milenial
    • Moderasi Islam
    • Resensi
  • Hikmah
  • Hukum Islam
  • Khutbah
    • Khutbah Jumat
    • Khutbah Gerhana
    • Khutbah Nikah
    • Khutbah Idul Adha
    • Khutbah Idul Fitri
  • Tokoh
  • Kabar
    • Internasional
    • Nasional
    • Wilayah
    • Daerah
    • Ortom
  • Galeri
    • Foto
  • Login

© 2025 Persyarikatan Muhammadiyah - Cahaya Islam Berkemajuan.