MUHAMMADIYAH.OR.ID, YOGYAKARTA – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan Syawalan Keluarga Besar UAD 1446 H pada Selasa (9/4). Agenda ini menjadi momen penuh makna bagi seluruh civitas akademika untuk mempererat silaturahmi sekaligus saling memaafkan pasca bulan suci Ramadan.
Agenda tersebut dihadiri oleh Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqqurahman dan juga Irwan Akib serta Muchlas M.T selaku rektor Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta.
Agus menekankan pentingnya memaknai silaturahmi sebagai bagian dari penyucian jiwa dan memperbaiki hubungan antar manusia. Ia menyebutkan bahwa Syawalan merupakan momentum emas untuk saling memaafkan dan kembali kepada fitrah sebagai manusia yang suci.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh civitas akademika UAD untuk senantiasa menjaga kebersihan hati dan perbuatan, serta menjadikan momen Idulfitri sebagai ajang muhasabah diri agar tidak kembali pada perbuatan maksiat.
“Orang yang tidak mudah memberi maaf, secara medis gambaran otaknya itu seperti orang stres. Oleh karena itu pada kesempatan ini kita hadir untuk saling memberi maaf. Manusia itu tempatnya salah dan lupa, sebesar apapun dosa manusia ampunan Allah itu begitu luas,” ujarnya.
Sementara Irwan Akib yang juga merupakan Ketua Bidang Pengurus Harian UAD turut menyampaikan ucapan selamat Idulfitri. Ia berharap semangat Ramadan dapat terus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam membawa UAD menjadi universitas yang unggul dan berkemajuan.
“Atas nama BPH menyampaikan selamat idul fitri, semoga nilai-nilai yang telah kita bawa selama ramadan bisa kita implementasikan dalam kehidupan kita khususnya dalam membawa universitas ahmad dahlan menjadi universitas unggul dan berkemajuan,” ujarnya
Lebih lanjut, Rektor UAD Muchlas MT turut menekankan pentingnya menumbuhkan rasa kasih sayang dalam silaturahmi. Menurutnya, kasih sayang inilah yang nantinya menjadi kunci penting untuk menciptakan sinergi dan kolaborasi antar sesama.
“Momentum idulfitri ini adalah kesempatan yang begitu baik untuk kita untuk bisa memberikan maaf kepada orang lain. Keinginan kita untuk memberikan maaf kepada orang lain ini merupakan satu sikap yang memiliki impact yang sangat dasyat dalam menumbuhkan kasih sayang diantara kita semua. Kasih sayang tersebutlah yang merupakan kunci untuk terus bersama-sama untuk melakukan sinergi dan kolaborasi,” ungkap Muchlas.
Agenda syawalan UAD ini tidak hanya menjadi ajang saling memaafkan, tetapi juga memperkuat ikatan kekeluargaan, memperdalam nilai-nilai keislaman, serta meneguhkan komitmen untuk terus membangun UAD sebagai bagian penting dari gerakan Muhammadiyah yang memajukan dan mencerahkan. (bhisma)