MUHAMMADIYAH.OR.ID, HEIDELBERG – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Jerman sukses menggelar Musyawarah Cabang Istimewa (Musycabis) 2025 pada Sabtu hingga Ahad (19-20/04) secara hibrida tapi pusat acaranya di Kota Heidelberg.
Salah satu highlight acara adalah motivasi inspiratif dari Ketua Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Bachtiar Dwi Kurniawan, yang akrab disapa Gus Bachtiar.
Dalam orasinya, Gus Bachtiar menyampaikan pesan spiritual yang mendalam, menekankan bahwa keberadaan diaspora Muhammadiyah di luar negeri bukan sekadar kehadiran fisik, melainkan amanah ideologis untuk menjaga nyala nilai-nilai Islam berkemajuan.
Gus Bachtiar mengatatakan bahwa kader Muhammadiyah di perantauan adalah duta dakwah. Karenanya, perlu memikul tanggung jawab moral untuk mempresentasikan Islam sebagai rahmatan lil alamin melalui kehidupan yang etis, inklusif, dan berorientasi pada kemanusiaan universal.
Ia menegaskan bahwa nilai-nilai ta’awun (saling tolong-menolong), muhasabah (refleksi diri), dan tajdid (pembaharuan) harus menjadi pegangan utama setiap anggota PCIM dalam menjalankan misi organisasi.
Gus Bachtiar juga menggarisbawahi pentingnya konektivitas struktural dan kultural antara PCIM Jerman dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Indonesia. “Koneksi ini penting untuk memastikan gerakan Muhammadiyah di luar negeri tetap selaras secara ideologis dan organisatoris dengan visi besar organisasi,” ujarnya.
Ia berharap PCIM Jerman terus menjadi simpul peradaban Islam global yang berakar pada nilai-nilai luhur Indonesia.
Setelah menyampaikan arahannya, Gus Bachtiar secara simbolis membuka Musycabis PCIM Jerman 2025. Ia menyebut forum ini bukan sekadar agenda administratif, tetapi manifestasi tradisi deliberatif Muhammadiyah yang demokratis dan kolektif.
Acara selanjutnya ialah penyampaian Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) PCIM Jerman periode 2023–2025. LPJ ini disampaikan langsung oleh Ketua PCIM Jerman Diyah Nahdiyati. Laporan ini tidak hanya memuat ringkasan administratif, tetapi juga menjadi refleksi strategis atas capaian organisasi selama dua tahun terakhir.
Musycabis ini juga menunjuk pimpinan baru masa khidmat 2025-2027. Alda K. Yuda sebagai mahasiswa Doktorand Goethe Universität Frankfurt ditunjuk sebagai Ketua Harian PCIM Jerman, didampingi Fachri Aidulsyah dan Irma Kasri.
Penataan struktur ini menandai langkah strategis untuk memperkuat tata kelola organisasi diaspora yang menggabungkan prinsip syura dan akuntabilitas hukum formal. Pimpinan harian diamanahkan untuk membentuk susunan pimpinan untuk memperkuat program kerja PCIM Jerman/Muhammadiyah Deutschland e.V selama dua tahun ke depan (2025-2027).